Chapter 3

13.4K 1K 40
                                    

Hii.
Tandain kalo ada typo ya, happy reading.

Proses belajar mengajar di SMA Garuda 01 berlangsung khidmat kala itu. Sampai pada jam pelajaran terakhir, siswa-siswi yang berlari ke luar kelas menuju halaman belakang sekolah menarik perhatian para pelajar lainnya, membuat sebagian  ikut berlari ke arah belakang sekolah.

Pita yang duduk di bagian paling depan awalnya sama sekali tak peduli, hingga satu nama yang di sebut oleh salah satu siswa yang menjawab pertanyaan guru mata pelajaran nya hari itu membuat Pita mengabaikan kelas nya dan berlari menuju halaman belakang sekolah.

Agam dengan wajah lebam serta rambut dan seragam yang acak acakan terbaring tak berdaya, siap menerima bogeman mentah dari lawan nya. Tapi sayang, bogeman yang harusnya terlayang padanya justru di tahan oleh sebuah tangan mulus milik Pita.

"Nggak usah sok jagoan," ucap Pita melirik sinis pada pemuda yang di ketahui adalah salah satu anak ekskul karate di sekolahnya lalu menghempaskan tangan pemuda itu kasar.

"Kalo nyari lawan yang sepadan, dia udah nggak bisa ngelawan lu dengan keadaan kek gini." Lanjutnya.

"Seharusnya lu juga ngaca. lu cewek nggak usah sok jagoan ngebelain cowo lemah kek gitu." Pemuda yang di ketahui bernama Sean itu terkekeh sinis lalu memperlihatkan smirk nya pada Agam.

"Agam bukan cowok lem..."

"Kak Agam, kok bisa kek hiks...gini hiks?" Mata Keysha bertemu dengan mata Pita yang menyorotkan aura permusuhan.

"Kamu kan yang udah bikin kak Agam kek gini?" Keysha berjalan ke arah Sean, dan.

Plaaakkk

Sebuah tamparan keras mendarat sempurna di pipi kiri Sean, membuat wajah pemuda itu sedikit tertoleh karena nya.

"Lo nampar gue?" ucap Sean dengan suara rendahnya, jelas dari sorot mata nya ia tampak membenci gadis itu.

Awalnya mereka yang melihat kerumunan itu mengira bahwa Sean hanya akan memberi peringatan pada Keysha, namun apa yang di pikiran mereka salah, tepat salah satu tangan Sean ikut terangkat bersiap akan menampar Keysha yang sudah pasrah akan tamparan itu, membuat mereka menutup mulut tak percaya.

"Keysha!" pekik Cipta dan Alex yang baru saja datang dengan tergesa gesa.

"Keysha awas!"

Plaakkk

Tamparan dari Sean yang di layangkan untuk Keysha justru mendarat di pipi kiri Pita. Dengan posisi Agam yang berada di depan keysha dan Pita yang berada di depan Agam.

Tak ada sorot terkejut atau kesakitan yang Pita perlihatkan, hanya tatapan datar. Tamparan? bahkan Pita seperti sudah terbiasa merasakan betapa sakitnya itu. Jadi tidak ada salahnya jika Pita melindungi Agam. Walaupun...

"Lo..." ucap Sean menggantung, mengacak rambutnya sebentar lalu pergi meninggalkan halaman belakang sekolah.

"Bubar!" perintah dari Alex membuat anak anak SMA Garuda 01 yang awalnya berkumpul kini bubar seketika.

"Lo nggak papa kan Key?" Bola mata Pita membulat sempurna, tidak ada seorangpun kah yang mau bertanya padanya? apa dia baik-baik saja atau tidak? apa tamparan itu sangat sakit?

"Keysha nggak apa apa kok kak, harusnya Keysha yang nanya kek gitu ke kakak, wajah kakak udah babak belur gitu tau nggak? Ayo kita ke UKS," ucap Keysha menarik tangan Agam untuk beranjak pergi, namun harus berhenti karena intruksi dari Cipta.

"Pita juga kenapa kenapa, dia kena tamparan yang nggak ditujukan untuk dia." Pita lupa, bahwa masih ada satu orang yang meski memiliki rasa amarah yang sama seperti Agam dan Alex, setidaknya Cipta masih bisa berlaku baik kepada perempuan.

F I G U R A N  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang