Happy weekend! Sebelumnya ayo vote! Arra sangat memaksa, hehehe. Vote dan komen para readers membangkitkan semangat dan menghilangkan kemageran dalam diri inihhh hehehe.
Happy reading para readers tercintahhh♡
Samuel, istrinya dan juga Cipta menyusul Keysha yang sudah berlari menjauh didepan sana.
Teriakan ketiganya tak dihiraukan oleh gadis berambut pendek itu, dirinya malah semakin cepat berlari walau nafasnya sudah tersengal-sengal.
Tak sanggup lagi untuk melanjutkan larinya, Keysha berhenti ditaman samping rumah sakit sambil memegang dadanya dan meraup oksigen dengan begitu rakus.
"Keysha, kenapa lari-lari segala?" Cipta lebih dahulu sampai menyusul Keysha dibanding orang tuanya.
"Kenapa kalian peduli?"
"Key..." Cipta memegang kedua bahu adiknya dan menghadapkan gadis itu kearahnya "Key nggak boleh kayak gitu, Ayah sama Bunda pasti malu."
"Aku kan udah bilang kalau aku mau pulang, kita nggak bagus lama-lama disitu kak, disitu tempat orang sakit."
"Keysha!" Teriak Samuel dari kejauhan, hal itu membuat Keysha menundukkan kepalanya.
"Mas, ini rumah sakit jangan buat keributan." Shinta memperingati suaminya.
Samuel menatap Keysha, gadis itu masih setia menunduk. Dengan kesal Samuel mengusap wajahnya kasar, sebelumnya putri kecil manisnya ini tak pernah berkata demikian, pasti ada suatu hal yang membuat putrinya seperti itu, dan dia harus mencari tahunya sendiri.
"Kenapa lari-lari sih, sayang. Bunda capek lho ngejar kamu." Shinta mengangkat wajah anaknya, dilihat wajah cantik putrinya itu lalu diusapnya pelan pipi mulus bersih Keysha "Seharusnya Key lebih sopan sama orang yang lebih tua."
Keysha tak berkutik, tatapan menusuk Ayahnya yang selama ini tak pernah dia lihat cukup mampu membuat dirinya tutup mulut.
Semua ini gara-gara gadis sialan itu! Bunda sama Ayah jadi menganggap aku buruk kayak gini! Batin keysha.
"Key mau pulangkan? Pulang sama Kakak aja kalau gitu, kita kan tadi perginya barengan." Cipta bersuara ketika mendapati isyarat dari ayahnya.
"Keysha mau pulang bareng Bunda aja."
"Yaud..."
"Biarin dia sama Cipta!" Tegas Samuel.
"Ayah..."
"Pulang sama Kakak kamu, Key. Ayah sama Bunda ada sedikit urusan, untuk masalah ini kita bicarakan dirumah nanti." Samuel langsung meninggalkan taman itu, Shinta hanya bisa mengikuti suaminya dan memberikan kode pada Keysha untuk pulang bersama Cipta.
"Ayok pulang." Mau tak mau Keysha mengikuti langkah Cipta.
Keysha tidak habis fikir, Kenapa kedua orang tuanya menyalahkan sifatnya, padahal sebelum ini keduanya tak pernah seperti itu, bahkan Samuel yang dikenal sangat penyayang dikeluarganya itu membentak Keysha didepan umum juga menatap tajam pada dirinya.
Berjalan sambil melamun ternyata bisa merugikan orang lain, itu terbukti ketika Keysha dengan tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pemuda.
"Keysha..."
"Kalian..." Keduanya berujar serentak, mengesampingkan rasa terkejutnya.
"Lo disini juga Sean?" Tanya Cipta.
Disaat Alex dan Agam membenci Sean, Cipta-lah yang tidak mempunyai dendam apapun kepada pemuda itu, mungkin karena pembawaan sifat friendly dari Ciptanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
F I G U R A N (END)
Teen Fiction⚠️WARNING⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA OKEY!! And semoga suka sama cerita nya. Mengalah bukan berarti kalah, hanya saja ada yang harus direlakan kala kita tau tak semuanya adalah milik kita. Ini tentang seorang gadis yang menghadapi dunia bersama bayang...