Holaaaa para readers tercintahhh! Kangen sama Arra atau kangen sama Keysha dan Agam? Pasti kalian kangen mereka. Nasib emang. Yaudah karena nggak ada yang kangen, Arra maksa buat vote dan komen! Hehehe.
Happy reading♡
Kembali malam buruk harus dilewati oleh seorang gadis tanpa kebahagiaan.
Pita baru kembali dari rumh Sean, pintu pagar memang tak terkunci tetapi pintu rumahnya sudah tertutup sempurna. Beberapa kali Pita mengetuk pintu serta berteriak tak ada satupun sahutan dari dalam sana. Mengharuskan dirinya untuk tertidur dalam posisi duduk.
Rasanya air mata tak mampu lagi untuk berbicara betapa terlukanya gadis itu, sehingga dia hanya mampu tersenyum pedih atas apa yang menimpa dirinya.
Adzan subuh mengumandang, baru lah pintu terbuka. Dengan sedikit kasar Bram menarik kasar Pita masuk agar tidak terlambat untuk menyiapkan sarapan pagi untuk mereka. Ralat, Bram dan Vera karena Pita akan memakan sisa makanan mereka, itupun Pita makan sendiri didapur.
Dirumahnya, Pita tak pernah dipukul bahkan dibentak sedemikan rupa lagi. Pita sangat bersyukur akan hal itu, dirinya berfikir bahwa akhir-akhir ini dia tidak melakukan kesalahan apapun.
Dimulai dari hari ini, kehidupan Pita berjalan dengan baik, Agam yang selalu mengantarnya pulang sekolah hingga kedepan pintu gerbang rumahnya, pemuda itu juga bersikap sangat manis hari demi harinya.
"Makannya jangan belepotan, kayak anak kecil aja." Agam mengusap sudut bibir Pita dengan tisu.
Pita tersenyum kecil menanggapi.
"Pit, nanti malam siap-siap ya,"
"Ha?"
"Aku mau ngajakin kamu dinner," ucap Agam.
"Kamu beneran?"
"Iya, kamu nggak percaya?"
Pita menggeleng "Bukan kayak gitu, aku cuma kaget aja kenapa kamu tiba-tiba ngajak aku dinner."
"Kamu gimana sih, kamu tu pacar aku, masa iya karena aku ngajak kamu dinner, kamu kagetnya gitu amat."
"Iya deh iya." Pita tersenyum kemudian kembali melanjutkan makannya yang sempat tertunda.
"Ngeliat pasangan akur begini bawaannya jadi pengen minta traktiran," seru Cipta diikuti Alex dan Keysha dengan tampang kesal.
"Ambil aja,"
"Ditraktir?"
Agam mengangguk, dan membuat Cipta dengan segera menarik Alex untuk mengambil sejumlah ciki yang lumayan banyak.
***
Hari kedua bagi Pita, gadis itu tengah berjalan dikoridor yang sepi dengan sesekali melantunkan sebuah lagu.
Sekolah masih sepi karena ini baru saja pukul enam lewat lima menit.
Kemarin malam Alex ingin bertemu dengannya, tetapi karena Pita sudah berjanji untuk dinner bersama Agam, dirinya harus terpaksa menolak ajakan Alex untuk bertemu.
Gadis itu berkata lewat telepon seluler agar Alex bisa bertemu dengannya pagi ini disekolah.
Pita sangat senang, sampai-sampai dirinya bangun sangat pagi, menyelesaikan pekerjaan dirumahnya lalu bergegas pergi kesekolah.
Akhir-akhir ini karena terus berdekatan dengan Agam, dirinya tak punya waktu untuk sekedar bertemu dengan orang-orang yang pernah dekat dengannya, Alex juga Cipta bahkan Sean dan juga Liora.
Agam akan cemburu ketika Pita menunjukkan kedekatan antara dirinya dan mereka.
"Hai," ucap Pita lalu duduk disebelah Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
F I G U R A N (END)
Fiksi Remaja⚠️WARNING⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA OKEY!! And semoga suka sama cerita nya. Mengalah bukan berarti kalah, hanya saja ada yang harus direlakan kala kita tau tak semuanya adalah milik kita. Ini tentang seorang gadis yang menghadapi dunia bersama bayang...