Part terkahir, hehehe, vote dan komennya jangan lupa.
Happy reading<3
Sayang banget sama readers tercintahhh♡
Samuel, Shinta, Alex, Cipta dan juga Liora sampai ditempat dimana Pita berada.
Cipta sempat tak percaya ketika melihat tempat yang dia datangi, apalagi Liora.
"Lex..."
"Lo udah dewasa Cip, jadi nggak perlu tanya kebenarannya lagi sama gue," ujar Alex menuntun Liora untuk turun dari mobil.
Samuel dan Shinta juga ikut turun. Samuel menepuk bahu Cipta dua kali, mencoba memberikan semangat agar pemuda itu bisa ikhlas menerima semuanya.
Alex menuntun semuanya menuju makam Pita. Mereka sampai didepan makan dengan nissn bertuliskan nama gadis itu, disisi kanannya makam Pita ada makam sahabat mereka-Aksa, disebelah kiri makam Pita ada makam Sean.
Liora langsung menuju makam sang Kakak, dirinya menagis terisak.
"Kak Sean...Kak...Liora udah bisa ngeliat lagi...Liora senang Kak,"
"Seharusnya... seharusnya Kakak hikss sekarang ada disamping Liora...tapi, tapi Tuhan lebih sayang hikss sama Kak Sean..."
"Kak Sean...Liora nggak hikkss bisa marah sama Kakak karena...karena Kak Sean hiksss melindungi Kak Pita...Liora justru senang...tapi...tapi Liora juga sedih Kak..." Liora mengusap nisan sang Kakak.
"Sekarang Liora harus apa?...Liora nggak punya siapa-siapa lagi...Liora kehilangan hikss segalanya... bilang sama Liora gimana caranya...gimana caranya biar Liora bisa jalani kehidupan kayak biasanya?"
"Kak Sean jahat banget...jahat karena hikss jahat karena tinggalin Liora sendiri hikss..."
"Liora, kamu nggak sendiri, Ada Om, Tante, Kak Cipta dan Kak Alex buat kamu,"
"Tante dan Om juga sepakat buat adopsi kamu menjadi anak kami, sayang."
"Kak Sean...Kakak denger itu kan? hiksss Kakak setuju kan?..."
"Mereka baik banget sama Liora Kak...tapi tetap aja Liora pengen sewaktu-waktu disaat Liora sedih, Kak Sean peluk Liora hiksss..."
"Sekarang hiksss...sekarang..." Alex langsung merengkuh tubuh gadis itu kedalam pelukannya.
"Liora jangan nangis, Kak Sean pasti sedih ngeliat Liora kayak gini," ucap Cipta mengelus punggung gadis kecil itu.
"Apapun yang dilakukan Kak Sean pasti ada hikmahnya, pasti Tuhan balas perbuatan Kak Sean dengan hal yang lebih baik, kita hanya perlu berdo'a agar Kak Sean ditempatkan ditempat terbaik."
Cipta beralih dari menetap Liora menatap kearah makam Sean.
"Lo juga, kenapa lo lemah banget jadi cowok?" Cipta tersenyum, walau dibalik senyumnya tersimpan banyak kesedihan.
"Tapi gue salut sama lo, karena lo bisa setangguh dan seberani itu," ujar Cipta.
"Terima kasih, udah mau berkorban Sean. Gue malu karena sebagai laki-laki gue nggak bisa jagain Pita,"
"Kalian sudah berusaha semampu kalian, sayang." Shinta menepuk pundak anaknya, kesempatan itu tak disia-siakan oleh Alex, dirinya lalu menyodorkan satu kertas putih kepada Cipta.
"Ini apa?"
"Terima trus buka dan lo bakal tau itu apa dan dari siapa," jawab Alex.
Cipta akhirnya mengambil kertas putih itu dari tangan Alex. Dirinya langsung membaca tulisan pertama dari kertas itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
F I G U R A N (END)
Ficção Adolescente⚠️WARNING⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA OKEY!! And semoga suka sama cerita nya. Mengalah bukan berarti kalah, hanya saja ada yang harus direlakan kala kita tau tak semuanya adalah milik kita. Ini tentang seorang gadis yang menghadapi dunia bersama bayang...