Arra kembali nih, tentunya dengan lanjutan cerita yang akan bikin para readers menebak-nebak manja siapa yang jahat, siapa yang baik, siapa-siapa aja deh, hahahaha.
Nah sebelum membaca, biasa. Vote dulu dong. Komen juga ya, komen apa-apa aja biar Arra semangat besok, besok dan besok-besoknya lagi.
Oke, happy reading para readers tercintahhh<3
Di SMA Garuda, Cipta baru saja menyelesaikan latihan basketnya untuk pertandingan minggu depan, dirinya mencoba mencari Alex yang katanya pergi untuk membeli sesuatu, tetapi sampai sekarang Cipta tak mendapati keberadaan sahabatnya.
Seseorang dengan langkah ragu-ragu menghampiri Cipta yang diketahui sebentar lagi akan meninggalkan lapangan tempat mereka latihan.
Dirinya mendekat kearah Cipta...
"Kak,"
"Eh, kenapa ya? Apa kita pernah kenal sebelumnya? Atau gue ada hutang? Ya ampun perasaan gue ngutang cuman dikantin sekolah deh,"
Laki-laki berkaca mata itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ehem... Anu kak..."
"Wah anu apaan nih, anu kan memiliki banyak arti," sahut Cipta sebelum pemuda itu menyelesaikan ucapannya.
"Itu Kak, Kak Alex udah pulang duluan..."
"Lho kok bisa?"
"Kak Alex mendadak sakit nggak enak badan..."
"Lah, dia bisa sakit?"
"Jadi, Kak Alex tadi minta tolong sama aku buat anterin dia pulang..."
"Lah gue jadi balik sama siapa? Tadi kan gue nebeng sama dia,"
"Kak Cipta! Gue belum selesai ngomong!" Teriak pemuda itu kesal membuat Cipta terkekeh malu.
Ardi-adik kelas Cipta yang berkacamata ini menghela nafas lelah, lelah karena berbicara dengan makhluk bernama Cipta didepannya ini.
"Kak Alex bilang kalau Kak Cipta pulang nanti bawa aja motornya." Ardi menatap punggung Cipta yang menjauh dari tempatnya, pemuda itu berlari sambil berteriak bahwa dia sangat senang akan pulang menggunakan motor milik Alex, motor yang belum pernah dinaiki oleh siapapun kecuali Alex.
"Gue salah apa, Ya tuhan?" Ardi mengacak rambutnya sebentar kemudian pergi menjauhi lapangan.
***
Cipta tak kembali kekelas nya, dirinya malah pergi ke kantin sekolah, memesan makanan karena dirinya belum makan sama sekali.
Sambil menunggu makanan nya datang, Cipta dengan sengaja membuka ponselnya, berselancar disosial media dan membuka salah satu aplikasi di ponselnya.
Aplikasi wattpad. Ternyata pemuda humoris satu ini menyukai hal-hal yang berbau keuwwuan, dan hal itu terdapat pada perpustakaan wattpad nya dimana disana sudah terdapat puluhan cerita bergenre romance.
Cipta membaca salah satu cerita yang berhasil membuat dirinya kesal, dimana salah seorang gadis jahat berkedok malaikat tengah membully gadis lainnya didalam toilet sekolah.
Tangan pemuda itu terkepal erat, tepat saat dirinya ingin membaca lanjutan cerita tersebut makanannya lebih dulu hampir dan tanpa menunggu lama Cipta langsung makan dengan tenang.
"Duh, kenyang banget." Cipta menepuk perutnya dua kali lalu bersendawa dengan keras.
"Mana gabut banget lagi. Gue harus ngapain ya biar nggak gabut," ujar Cipta pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
F I G U R A N (END)
Fiksi Remaja⚠️WARNING⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA OKEY!! And semoga suka sama cerita nya. Mengalah bukan berarti kalah, hanya saja ada yang harus direlakan kala kita tau tak semuanya adalah milik kita. Ini tentang seorang gadis yang menghadapi dunia bersama bayang...