Chapter 30

7.8K 502 22
                                    

Pagi para readers tercintahhh, ntar malam tahun baru mau ngapain? Nongki? Bakar-bakar atau keliling tanpa tujuan bersama orang sepesial atau orang tersayang? Mending nggak usah kemana-mana, rebahan aja mikirin kelanjutan hidup kayak gimana, atau mikirin kenapa cintamu dan cintanya nggak pernah bersatu wkwkwk.

Yaudah lah, daripada Arra banyak ngebacot, cus langsung baca. Sebelumnya jangan lupa tinggalin jejak dengan cara menekan tombol bintang, kalau ada tombol bulan atau matahari juga silahkan dipencet hehehe.

Happy reading<3

Dengan langkah lebar Pita segera meninggalkan kantin, diamana sudah banyak sekali murid-murid yang mencemooh dirinya. Dirinya sudah tak sanggup jika harus berlama-lama disana, biarlah dia menanggung semua walaupun bukan dia yang berbuat kesalahan disini.

Dibelakangnya, Bunga dan kedua temannya menatap punggung Pita yang berjarak hanya beberapa meter dari mereka.

Ketiganya diam-diam menyunggingkan smirk dibelakang Pita.

"Gue kira lo nggak bakal dateng," ujar Siska dengan Keysha disampingnya yang sedang menunduk takut.

Pita tak menghiraukan ucapan Siska, dirinya langsung mengambil peralatan kebersihan yang berada tepat disamping Keysha dan masuk kedalam toilet tanpa berucap sepatah katapun.

Bunga dan kedua temannya tampak memberi kode kepada Keysha, sayangnya gadis itu masih menunduk takut disamping Siska.

"Lo, ngapain disini lagi? buruan bantu sahabat lo didalam sana!"

"Nggak usah ngegas, nggak sopan banget sama kakak kelas." Sindir Bunga.

"Disini babu sekolahnya kan OSIS," ucap Sisil.

"Berarti yang harus ngerjain kayak gini, ya OSIS dong." Sambung Eva.

"Gue nggak tuli, dan nggak usah banyak bacot kalau nggak mau perbuatan kalian tadi gue aduin ke BK."

"Cepu!" Gumam ketiganya serentak.

Saat ketiganya masuk kedalam terlihatlah Pita yang sibuk dengan pekerjaannya membuat ketiganya menatap jijik kearah gadis itu.

Pita tak peduli, dia terus meneruskan kegiatannya membersihkan toilet wanita.

Didepan toilet wanita Siska tampak memberikan semangat pada Keysha.

"Lo nggak usah takut, Key. Lo kan nggak bersalah, justru kalau lo takut kayak gini, lo bakal terus di-bully dan ditindas." Keysha mengangguk singkat.

"Lo bisa ngawasin mereka sebentar kan?" Siska bertanya ragu.

"Lho, Siska emangnya mau ngapain?"

"Gue mau pergi sebentar, ada urusan dikit hehehe." Siska tersenyum lebar sembari menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal.

"Urusannya nggak bisa ditunda dulu?" Keysha memelas membuat Siska ragu-ragu untuk beranjak dari sana.

"Gue nggak lama kok, beneran."

"Yaudah, sana, ntar jangan lupa balik kesini lagi." Siska langsung beranjak dari sana sambil mengacungkan kedua jempolnya kearah Keysha.

Melihat Siska yang sudah menjauh membuat Keysha bisa bernafas lega, ternyata pura-pura polos sangat melelahkan.

Keysha masuk kedalam toilet dan mendapati Pita sedang menggosok lantai toilet sedangkan ketiga orang lainnya sedang berdiri santai sambil sesekali memainkan kukunya.

Untuk sejenak Keysha menatap remeh kearah Pita, sedangkan Pita masih tak menyadari kehadiran Keysha karena dia sedang membelakangi keempat gadis tersebut.

F I G U R A N  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang