Aloha. Gimana kabar hatinya? Masih kuat Nerima kenyataan bahwa kamu cuman sekedar pelampiasan? Kalo masih, lanjut.
Happy reading.
Di saat semua murid melaksanakan kegiatan belajarnya, seorang siswi melangkah kesal dengan kaki dihentak-hentakkan, bahkan menimbulkan bunyi sepanjang lorong sekolah.
Jika kalian fikir itu adalah Pita, kalian salah besar. Itu adalah Keysha. Entah apa yang membuat gadis berambut sebahu itu sampai berada di luar kelas seperti sekarang.
"Kenapa sih selalu aja Pita? apa apa Pita! Nggak di rumah, di sekolah, di mana-mana selalu aja Pita."
"Padahal yang lebih dari Pita itu banyak, si culun yang ya, lumayan pinter. Si kutu buku yang selalu ikut lomba. Gue yang lebih cantik dari Pita, belum lagi para most wanted sekolah."
"Tapi kenapa harus Pita? Arghh dasar cewek caper." Keysha mengepalkan kedua tangannya di udara. Nama Pita membuat kepalanya pusing. Gadis itu menghancurkan sebagian apa yang dia usahakan.
Gadis itu berbalik di ujung koridor, masuk ke dalam pintu bertuliskan Toilet wanita.
Membuka keran lalu membasuh muka nya. Keysha mengamati setiap inci wajahnya terkikik geli atas apa yang barusan dia pikirkan.
"Pantesan kak Agam lebih nyaman sama gue, orang si Pita aja mukanya udah kek gembel, nggak keurus."
Mengetahui ada orang lain yang masuk ke dalam toilet, Keysha langsung bersembunyi di balik pintu. Entahlah, dia hanya sedang waspada saja jika seseorang mendengar apa yang dia ucapkan barusan.
"Gatel banget sih si Pita, pake acara boncengan sama Cipta segala," ujar gadis pertama yang memoleskan liptint merah merona di bibirnya.
"Bener banget. Padahal sama Agam aja belum putus udah nempel aja ke si Cipta," jawab gadis ke dua sambil membenarkan seragam yang mengekspos tubuh tepos miliknya.
"Dia kan nggak tau malu, caper, gatel lagi. Jangan sampai dia juga ngedeketin Alex." gadis ketiga berkata dan di jawab anggukan oleh gadis pertama dan kedua.
Kegiatan mereka tak luput dari pengamatan Keysha, gadis itu menguping seluruh pembicaraan yang tak mengenakan tentang Pita tetapi baginya itu adalah pembicaraan yang membuat hatinya sangat bahagia.
Keysha yang sedari tadi bersembunyi di balik pintu menampilkan smirk yang tak pernah ia perlihatkan.
Demi cinta orang bisa ngelakuin apa aja gumam nya sambil mendengarkan langkah ketiga gadis yang mulai menjauhi toilet.
***
SMA Garuda 01 membunyikan bel pertama nya pertanda para siswa dan siswi di perbolehkan beristrihat selama 30 menit.
Di kelas, Agam dan kedua teman nya masih asik dengan kegiatan masing masing. Agam dan Alex bersama handphone nya, sedangkan Cipta mengutip pena yang di tinggal begitu saja oleh pemiliknya.
"Hari ini kok rezeki gue cuman dikit ya?" ucap Cipta, membuat Agam menoleh ke arah nya.
"Rezeki?" Tanya Agam bingung. Cuek-cuek beginipun Agam tak secuek Alex.
"Huum," jawab Cipta masih sibuk meraba-raba laci meja setiap teman kelasnya.
"Biasanya kan anak anak kalau udah bel istirahat mereka pada ninggalin pena di atas meja atau di lacinya, sekarang tuh nggak ada. Itu kan sama aja mereka memutuskan rezeki gue."
"Maksudnya?" Alex heran, karena sebelumnya Cipta tak pernah memberitahukan tentang usaha nya yang bisa menghasilkan rezeki itu.
"Gue kan dapet pena di kelas kita, otomatis itu udah jadi milik gue karena gue yang nemu. Nah, bagi siswa atau siswi yang nggak punya pena di kelas kita gue bisa jual pena yang gue dapet dengan harga perpenanya lima ribu rupiah."

KAMU SEDANG MEMBACA
F I G U R A N (END)
Novela Juvenil⚠️WARNING⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA OKEY!! And semoga suka sama cerita nya. Mengalah bukan berarti kalah, hanya saja ada yang harus direlakan kala kita tau tak semuanya adalah milik kita. Ini tentang seorang gadis yang menghadapi dunia bersama bayang...