_o0o_
Happy Reading!...
"Nanti akan ada utusan dari istana untuk mengurus semua barang-barang mu di kediaman count Jwell. Semua urusan disana juga akan menjadi tanggung jawab Gwenalyne, jadi kau tidak perlu memikirkannya sekarang."
...
-taman istana
"Aku tidak mengerti, tiba-tiba saja yang mulia kaisar mengangkat anda sebagai putrinya. Bahkan tanpa memberikan kabar atau setidaknya memberi tahu dulu. Tiba-tiba kita dipanggil ke istana." Seorang bocah laki-laki kira-kira seumuran dengan Renfred tengah berbicara pada Ariel.
"Aku juga tidak tau Idris. Aku terkejut saat yang mulia memberitahu jika namaku bukan lagi Ariel Jwell. Entah aku harus senang atau tidak sekarang," sahut Ariel dengan menundukkan kepalanya tengah berpikir.
"Bukankah itu putri Victoria," ucap Ariel menatap ujung sana dimana ada Victoria disana tengah bersama seseorang.
Idris menoleh ke kanan kiri untuk melihat yang dimaksudkan eh Ariel. Samar-samar Ariel dan Idris mendengar pertengkaran Victoria dan James itu.
"Waktu untuk kelas ku sudah berakhir James! Kenapa kau masih memaksaku!" bentak Victoria. Ia kesal dengan James yang terus mengejar dan memaksanya. Padahal waktu untuk kelas Victoria sudah berakhir.
"Tapi putri, anda melewatkan kelas anda dan pergi kabur, maka dari itu saya mengganti waktunya sekarang," ujar James yang masih tenang menghadapi tingkah Victoria.
"Tidak!" Victoria menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
"Putri..."
"Sudah kubilang tidak!"
"Apa kau tuli James?" lanjut Victoria.
"Putri, jika anda terus saja begini, saya akan mulai sedikit keras pada anda," ucap James mengancam.
"Oh ya?" Victoria tersenyum miring, meremehkan ancaman James.
"Maafkan saya putri, tapi anda yang memaksa saya melakukan ini," ucap James sebelum melakukan sesuatu kepada Victoria.
"Eh! Huwaaa! Turunkan aku James!" Victoria berteriak, ia terkejut saat tubuhnya tiba-tiba melayang di udara.
Ternyata oh ternyata James bisa menggunakan sihir. Victoria baru menyadari hal itu.
"JAMES!"
James menggeleng. "maafkan saya."
Pada akhirnya James membawa Victoria pergi dari sana. Tentunya Victoria dibawa oleh James untuk belajar karena tadi dia melewatkan kelasnya, dan pergi kabur.
Ariel duduk di kursi taman, yang tidak jauh dari sana hanya diam dan menguping tanpa sengaja. Ia terkekeh pelan saat melihat Victoria dan James tadi yang tengah bertengkar.
"Tolong anda menjauh dari putri Victoria," ucap Idris tiba-tiba, membuat Ariel terkejut.
"Kenapa?!" Ariel menoleh dan menatap Idris dengan tatapan terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Victoria's [END]
FantasyAria mengira bahwa dirinya bernasib menyedihkan seperti novel dan komik Isekai yang dia baca. Tapi setelah kematian, dan bereinkarnasi menjadi Victoria, dia tahu semuanya berhubungan dengan takdirnya sejak dahulu kala. Terlahir dalam setiap kehidupa...