Happy Reading!❤️
.....
"Apa maksud Kaisar ayah? Aku sama sekali tidak mengerti," ucap Victoria dengan lugu.
Lucifer tersenyum miring. Lalu berjalan mendekat kepada Victoria.
"Kamu sudah menjalin kontrak dengan para roh bukan," ujar Lucifer.
Ekspresi wajah Victoria seketika berubah. Ia terkejut sangat-sangat terkejut. Sesuatu yang ia sembunyikan malah sekarang terungkap. Victoria jadi heran, sekuat apa Lucifer bagaimana dia bisa tau, padahal Lucifer jarang bertemu Victoria. Jika Lucifer sangat kuat, kenapa di masa depan Gwenalyne bisa dihancurkan oleh Orion.
"Bagaimana ayah kaisar bisa tau?" tanya Victoria.
"Aku tidak bisa menjelaskannya kepadamu sekarang, suatu saat nanti kamu akan mengerti dengan sendirinya," jawab Lucifer.
"Jika kamu bisa melihat roh, berarti kamu juga sudah mengingat kejadian itu?"
Disini kejadian yang dimaksud oleh Lucifer, adalah saat-saat dimana Victoria mengamuk. Saat dimana mana yang besar terkumpul dalam tubuh Victoria dan siap meledak kapanpun itu.
"Untuk itu aku sudah mengingat nya saat aku bangun setelah pingsan."
Sejujurnya Victoria dari kecil sudah bisa melihat para roh yang ingin menjalin kontrak dengannya, tapi karena insiden itu Lucifer memblokir semua sihir, mana, dan ingatan Victoria tentang roh.
"Kamu adalah penerus Gwenalyne di masa depan nanti, roh yang telah hidup berdampingan dengan kita telah memilihmu Victoria," jelas Lucifer menatap Victoria dengan penuh arti.
"Tapi Victoria tidak mau menjadi penerus ataupun kaisar, ayah," ujar Victoria.
Lucifer terdiam mendengar balasan Victoria. Tapi kemudian ia tersenyum dan menganggap ucapan Victoria ini hanya keinginan biasa diwaktu kecil dan nantinya bisa berubah lagi.
"Cepatlah bersiap ayah akan menunggu mu, kita akan sarapan pagi bersama yang lainnya," ucap Lucifer.
Lucifer tidak tau jika putrinya itu dimasa depan tidak akan pernah mewarisi tahta Gwenalyne. Meskipun berdarah Gwenalyne, suatu saat semua orang tidak akan mengenal siapa Victoria de charna Gwenalyne.
Butuh beberapa menit lamanya untuk Victoria bersiap, segera ia pergi bersama Lucifer ke ruang makan. Semua orang telah menunggu mereka sedari tadi.
"Ayo naiklah," ucap Lucifer.
Victoria terkejut saat Lucifer ingin menggendongnya sepanjang jalan. Mau tak mau Victoria naik, ia memeluk pundak Lucifer.
"Maaf." Tiba-tiba saja Lucifer berkata maaf kepada Victoria.
"Untuk apa kaisar ayah minta maaf kepada Victoria," ucap Victoria dengan nada polosnya.
"Karena ayah jarang menemui mu, atau mungkin kamu menganggap ayah tidak menyayangi mu," jelas Lucifer.
"Tidak. Victoria tau ayah menyayangi Victoria meskipun ayah sedikit dingin." Victoria langsung terdiam ia tanpa sadar mengatakan tentang sikap Lucifer yang dingin itu.
Terdengar tawa kecil dari Lucifer, membuat Victoria terkejut dan menjadi lebih malu lagi.
"Jadi, apa menurut Victoria ayah dingin begitu?" tanya Lucifer masih mempertahankan senyum diwajahnya.
"Victoria tidak sungguh-sungguh mengatakannya," jawab Victoria sembari tersenyum kikuk.
"Ayah..." panggil Victoria.
"Apa?"
"Apa ayah juga menyayangi ibu?" tanya Victoria, ia menanyakan tentang perasaan Lucifer kepada Grizelle.
Cukup lama untuk Lucifer menjawab pertanyaan Victoria itu.
"Jika ayah menyayangi Victoria, tentu ayah juga menyayangi ibu Victoria," jawab Lucifer.
Ada perasaan kesal sekaligus lucu dirasakan oleh Victoria. Kesal karena Lucifer tidak jujur, dan lucu karena Lucifer menghindar.
"Victoria sudah memiliki banyak kakak, tapi Victoria tidak punya adik satupun. Victoria jadi ingin mempunyai adik ayah," ujar Victoria. Victoria sengaja mengatakannya untuk menggoda Lucifer.
Lucifer terdiam. Ia terlihat bingung untuk menjawab Victoria. Ia bingung, entah putrinya itu sengaja mengatakannya atau memang benar-benar lugu.
Dibalik wajah polos Victoria, sesungguhnya Victoria tengah menahan tawa.
"Kenapa ayah diam saja? Jawab Victoria ayah," ujar Victoria.
"Kita sudah sampai," ucap Lucifer.
Victoria mendengus. Lucifer berhasil kabur dari pertanyaan Victoria.
Saat Lucifer dan Victoria masuk. Semua pasang mata menatap ayah dan anak itu. Apalagi posisi Lucifer yang menggendong Victoria membuat mereka semua terpukau.
Lucifer membuat Victoria duduk di kursi dekat dengan nya. Lalu para pelayan datang membawakan makanan dan menyajikannya diatas meja.
"Kenapa kamu hanya berdiri saja Idris, duduklah dan ikutlah makan," ujar Lucifer menatap Idris sedari tadi hanya berdiri di samping Ariel.
"Maaf yang mulia, saya tidak ingin lancang karena ikut dalam perjamuan bangsawan." Idris menundukkan kepalanya.
"Baguslah jika kau sadar diri dan sadar akan posisi mu itu," celetuk Renfred.
Tidak ada balasan dari Idris. Dan Renfred sudah menduganya, Idris tidak akan berani jika didepan Lucifer.
"Kenapa kau diam saja Idris? Bukankah jika tidak ada kaisar, kau berani kepada Ria," ujar Renfred memancing pertikaian.
"Renfred." Lucifer menyebut nama Renfred dengan nada tegas.
"Maaf ayah, tapi dia tidak tahu diri. Ayah tidak tau apa yang dia lakukan kepada Victoria," ucap Renfred.
"Aku tau kamu juga bisa menggunakan sihir," sambung Renfred.
Renfred tersenyum smirk. "Ayo keluarkan kekuatan mu itu, dan tunjukkan siapa sebenarnya kamu."
Kedua tangan Renfred mengepal. Kepalan tangan itu diselimuti oleh mana berkekuatan petir. Petir yang seolah-olah siap menyambar kapanpun itu. Renfred langsung mengarahkan kekuatannya kepada Idris.
Entah datang dari mana, dan kapan Idris membawanya. Idris mengeluarkan cermin dan menggunakan cermin tersebut sebagai tameng. Dan akhirnya sihir Renfred memantul, tapi entah bagaimana bisa petir itu memantul dan mengarah pada Victoria.
Grizelle yang menyadari hal itu, dengan sigap dan cepat langsung berlari kearah Victoria. Ia menggunakan tubuhnya sendiri untuk melindungi sang putri itu.
Semua orang langsung terkejut melihat Grizelle yang terkenal petir itu.
"IBU!" Victoria menjerit, ia histeris dan langsung menangis melihat Grizelle jatuh tidak sadarkan diri.
"Ibu sadarlah! Ibu! Bangun ibu!" Victoria mencoba membangunkan Grizelle.
"Tolong jangan mati. Kumohon, aku sudah bersusah payah untuk membuat ibu terhindar dari kematian," batin Victoria.
"Grizelle!" Lucifer juga ikut mencoba membangunkan Grizelle.
Dirasa telah terjadi sesuatu yang cukup parah pada Grizelle, Lucifer tanpa berkata apa-apa langsung menggendong tubuh Grizelle.
"Bibi Grizelle!" Renfred terkejut, ia seolah baru tersadar dari sesuatu, seolah ia telah dikendalikan oleh seseorang.
Ariel juga yang ada di sana langsung panik dan khawatir dengan keadaan Grizelle. Ia merasa bersalah, karena semua pertikaian ini berawal dari Idris.
Akhirnya mereka semua mengikuti Lucifer yang membawa Grizelle pergi, kecuali Idris.
Laki-laki itu masih berdiri di ruang makan.
"Menyebalkan harusnya itu mengenai Victoria," gumam Idris.
"Tapi tidak apa, setidaknya Victoria akan bersedih sepanjang waktu." Idris tersenyum licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Victoria's [END]
FantasiAria mengira bahwa dirinya bernasib menyedihkan seperti novel dan komik Isekai yang dia baca. Tapi setelah kematian, dan bereinkarnasi menjadi Victoria, dia tahu semuanya berhubungan dengan takdirnya sejak dahulu kala. Terlahir dalam setiap kehidupa...