41| ITCED - Victoria

2.9K 283 6
                                    

Victoria dan Veena sampai di rumah. Mereka istirahat sejenak setelah menyaksikan keributan yang dibuat oleh warga tadi. Victoria merebahkan tubuhnya di atas kasur, tidak lama kemudian Larry keluar dari kantong persembunyian. Veena datang membawa air putih untuk Victoria dan Larry, dan dia mengatakan pada Victoria tentang undangan Cianshi pada mereka.

"Apa anda berkenan untuk ikut dengan ku nanti malam nona?" tanya Veena to the point.

Victoria ingin meminum air yang disajikan oleh Veena, namun dia menghentikan kegiatannya saat Veena bertanya.

Sebelah alis Victoria naik, ia bertanya-tanya apa yang Veena maksud, dan ikut pergi kemana.

"Kemana?" balas Victoria.

Veena tersenyum lebar. "paman mengundangku untuk makan malam di rumahnya, dan dia berkata untuk mengajak kalian," ujar Veena dengan antusias.

Tanpa pikir panjang Victoria langsung mengiyakan. "Oh baiklah aku akan pergi."

Mendengar jawaban itu, wajah Veena langsung terlihat sumringah. Dia tersenyum bahagia dan mengatakan terima kasih. "Terima kasih banyak yang mul-" Veena tidak melanjutkan perkataannya saat mendapat tatapan tajam dadi Victoria.

Di mana Victoria melarangnya untuk memanggil yang mulia ataupun putri.

Veena tersenyum kikuk, dan meminta maaf pada Victoria. "Maaf aku lupa."

"Kalau begitu aku mau pergi dulu untuk merapikan rumah, ada banyak pekerjaan harus ku selesaikan agar nanti malam bisa pergi dengan tenang." Veena pun pergi meninggalkan Victoria dan Larry.

Larry memulai percakapan dengan Victoria, membahas tentang kepala desa yang dipanggil paman oleh Veena.

"Apa kau tidak merasa ada hal yang aneh?" tanya Larry.

Victoria diam dan hanya fokus menatap gelas kaca berisi air setengah, yang sedang berada di genggaman nya saat ini.

"Bukankah sangat aneh orang itu sangat baik pada Veena, meskipun tau fakta Veena pembunuh anak kandungnya." Larry lanjut mengatakan pada Victoria tentang unek-uneknya.

Victoria sendiri menyadari keanehan itu. Dan untuk sekarang dia hanya bisa diam mengawasi saja.

"Sangat aneh jika dia baik pada Veena karena Veena putri dari sahabatnya yang sudah tiada," ujar Victoria.

Larry mendengarnya semakin bersemangat, dia mengangguk setuju dengan perkataan Victoria. "Nah maka dari itu, sepertinya Cianshi memiliki maksud tersembunyi!"

"Apa kau tidak ingin mencari tahu Victoria?" tanya Larry.

Victoria menaruh gelas air, dan menggelengkan kepala. "Tidak."

Mendengar jawaban itu, membuatnya Larry terkejut. "Apa aku tidak salah dengar?!"

"Kau Victoria, yang suka ikut campur dalam urusan orang lain sekarang tidak tertarik menolong orang yang membantu mu?" ujar Larry.

Victoria kemudian kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata. "Sudahlah, tolong jangan membahasnya!"

Larry tidak mengatakan apa-apa lagi, dia diam menatap Victoria yang tiba-tiba bersikap acuh tak acuh. Apa dia merasa trauma dengan kejadian sebelumnya.

Malam pun tiba.

Victoria, Larry dan Veena pergi ke rumah Cianshi dengan berjalan kaki. Tidak jauh, jadi tidak terlalu menbebani.

Saat sampai di rumah Cianshi, mereka di sambut hangat oleh Cianshi. Saat masuk kedalam rumah tersebut, terdapat banyak sekali barang-barang berharga, rumahnya sangat indah dan megah. Tidak seperti di luarnya uang mungkin terlihat besar dan sederhana saja.

Victoria's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang