"kalian terlambat." Oberon tersenyum miring melihat kedatangan Larry dan si kembar.
"Wah ternyata kalian berdua masih hidup," ucap Oberon saat memperhatikan si kembar, Jimmy dan James.
"Di mana Victoria!" Larry tidak bisa menahan diri, namun dia berusaha berhati-hati menghadapi Oberon.
"Dia sedang beristirahat, aku membantunya beristirahat. Seharusnya kalian senang, dia bisa istirahat setelah sekian lama," ujar Oberon. Dia menatap Larry malas.
Oberon turun dari tempat singgasana nya dan berjalan mendekati mereka bertiga.
Larry spontan mundur dan melindungi si kembar. Tangannya siap untuk mengeluarkan kekuatan sihir jika Oberon tiba-tiba menyerang.
"Santai saja, aku tidak tertarik pada tikus-tikus seperti kalian. Mengirim Victoria pergi selamanya sudah membuat ku puas." Oberon tersenyum smirk.
"Iblis! Cepat katakan padaku di mana Victoria! Jika tidak."
"Jika tidak apa? Apa yang akan kau lakukan?" Oberon menyela dan membalas perkataan Larry dengan nada meremehkan.
"Pergilah dari sini sebelum kesabaran ku habis, aku tidak akan melakukan apapun pada kalian." Oberon berbalik berjalan kembali menuju singgasana.
"Kami tidak akan pergi begitu saja Oberon, sebelum kau katakan dimana Victoria!" ucap Larry.
Oberon memutar bola matanya malas. "Sudah ku bilang aku mengirim nya untuk beristirahat. Lagipula setelah kalian tau tempatnya, kalian tidak akan bisa melakukan apa-apa."
Melihat wajah mereka bertiga yang terlihat sangat bertekad, Oberon akhirnya memberi tahukan di mana Victoria.
"Aku mengurungnya dalam lingkaran sihir dewa matahari," ucap Oberon.
Larry awalnya tidak tau apa itu, namun dia pernah mendengar sekilas tentang lingkaran sihir dewa matahari.
"Tidak ada cara agar dia bisa keluar dari sana. Bahkan aku pun tidak akan bisa mengeluarkannya, huh.... Sungguh menyenangkan ketika balas dendam mu selama ratusan tahun bisa terbalaskan." Oberon menghela nafas, dan membuat ekspresi mengejek.
"Kenapa kalian masih di sini? Cepat pergi sebelum aku berubah pikiran!"
Larry dan si kembar tidak berkutik. Mereka masih berada di sana demi bisa menyelamatkan Victoria, meskipun nyawa mereka taruhannya.
Melihat keteguhan di wajah mereka, Oberon mulai bangun dan berdiri. Dia angkat tangan kanannya, siap untuk menyerang Larry dan si kembar.
Larry, Jimmy dan James bersiap untuk menyerang balik Oberon. Namun saat mereka rasa itu adalah serangan, ternyata Oberon menggunakan sihir kecil untuk melempar mereka pergi dari istana.
Untungnya mereka tidak terlempar jauh, mereka bertiga kembali ke gubuk yang ada di dalam hutan. Sesampainya di sana, Juven dan Caroline tidak ada hentinya menanyakan tentang Victoria, dan apakah mereka berhasil merebut kekaisaran kembali.
Ketiganya hanya bisa menundukkan kepala, tidak bisa mengatakan yang sejujurnya pada mereka.
"Apa yang terjadi? Jika kalian gagal, di mana putri Victoria?" tanya Juven.
"Iya di mana bibi, Kakak tolong katakan di mana bibi?" Caroline menatap Jimmy dan James, dia menarik-narik celana mereka meminta jawaban.
Jimmy dan James saling menatap satu sama lain. Kemudian mereka secara bersamaan menatap Larry. Larry menggelengkan kepalanya pelan dengan ekpresi sedih. Seolah tau apa yang di maksud, Juven terlihat terkejut dan sedih.
"Apa yang terjadi pada bibi?" tanya Caroline pada Juven.
"Yang mulia putri Victoria masih hidup." Mendengar perkataan Larry barusan membuat Juven dan Caroline terlihat lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Victoria's [END]
FantastikAria mengira bahwa dirinya bernasib menyedihkan seperti novel dan komik Isekai yang dia baca. Tapi setelah kematian, dan bereinkarnasi menjadi Victoria, dia tahu semuanya berhubungan dengan takdirnya sejak dahulu kala. Terlahir dalam setiap kehidupa...