Seorang gadis muda berambut hitam sebahu yang digerai, terlihat tergesa-gesa, waktu seolah sedang mengejarnya. Gadis itu berjalan cepat di trotoar jalan raya, terlihat banyak orang berlalu lalang menjalani aktivitas pagi hari, pergi bekerja. Gadis bernama Aria itu sangat bahagia, karena hari ini adalah hari yang dia tunggu-tunggu sejak lama.
Acara launching buku novel berjudul 'True Love'. Novel yang ia tulis semasa dirinya terbaring sakit di rumah sakit. Hari ini dia bisa menjalani aktivitas normal seperti orang-orang. Karena beberapa hari lalu saat dia baru selesai menyelesaikan tulisannya, dia mendapatkan kabar dari dokter bahwa sakit yang dia derita telah sembuh total. Bisa kita bayangkan betapa bahagianya Aria sekarang.
Aria memesan taxi, dan pergi ke hotel Roseberry. Di mana acara launching 'True Love' diadakan.
"Terima kasih pak, ini uangnya." Aria turun dan segera pergi ke dalam hotel.
"Eh nona, tunggu!" Sopir taxi tersebut berteriak menghentikan Aria. Dengan segera Aria berhenti dan berbalik menatap sopir tersebut.
"Ini uangnya kebanyakan," ucap sopir taxi tersebut.
Mendengarnya Victoria tersenyum lebar. "Ah ambil saja, tolong jangan menolaknya," jawab Aria. Segera setelahnya Aria pergi untuk menghadiri acaranya.
Di lantai 5 tepatnya acara launching buku Victoria diadakan. Saat dia tiba, MC langsung menyambutnya. Terdengar ramai suara tepuk tangan, yang berarti Victoria mendapatkan apresiasi baik dari penggemarnya.
Aria menerima penghargaan sebuah sertifikat, dia juga mendapatkan beberapa hadiah dari para penggemar. Senyum lebar merekah di wajahnya, matanya berbinar-binar menyaksikan banyak orang memujinya.
Kehidupan ini yang Aria inginkan selama ini. Hidup normal dan menggapai mimpinya.
"Putri!"
"Putri bangunlah!" Victoria mengerjapkan matanya, setelah mendengar suara seseorang yang terus memanggil nya.
Victoria membuka matanya dan menatap Larry yang terbang di atasnya. Victoria sedikit kecewa, semua yang tadi ia alami hanya mimpi belaka.
Victoria bangkit dan mengubah posisinya menjadi duduk. Ia tatap sekelilingnya, tempat yang asing. Kepalanya pusing saat berusaha mengingat kejadian kemarin.
"Kita ada di mana?" tanyanya.
Larry menjawab, "kita sedang berada di-" ucapan Larry terpotong saat orang asing masuk kedalam kamar tersebut.
"Apa kalian sudah merasa baikan?" gadis itu memakai pakaian biasa, dengan rambut pirang panjang yang ia gerai. Sembari membawa dua piring makanan.
Victoria menatap asing orang tersebut. Berbeda dengan Larry, dia sadar lebih dulu dan sudah tahu siapa gadis yang membantu mereka.
"Aku membawakan makanan untuk kalian, makan yang banyak agar kalian cepat sembuh," ucapnya sembari tersenyum manis.
"Terima kasih atas bantuan mu Veena," jawab Larry. Gadis yang diketahui bernama Veena itu membalasnya dengan tersenyum.
"Jika kemarin kau tidak membantu kami, entah apa yang akan terjadi pada kami berdua," lanjut Larry.
Dari percakapan Larry dengan gadis bernama Veena itu, Victoria dapat menarik kesimpulan bahwa gadis membantu mereka saat tidak sadarkan diri kemarin.
"Sejujurnya aku masih sedikit terkejut melihat hewan aneh seperti mu bisa berbicara, namun aku merasakan bahwa kalian adalah orang baik," ujar Veena.
Victoria mulai membuka suara. "Terima kasih, dan bolehkah aku bertanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Victoria's [END]
FantasyAria mengira bahwa dirinya bernasib menyedihkan seperti novel dan komik Isekai yang dia baca. Tapi setelah kematian, dan bereinkarnasi menjadi Victoria, dia tahu semuanya berhubungan dengan takdirnya sejak dahulu kala. Terlahir dalam setiap kehidupa...