36| ITCED - Victoria

3.6K 391 14
                                    

Raja Agnius berbalik menatap Oberon dengan wajah terkejut. Sebelum tumbang ia mengatakan sesuatu pada Oberon, namun orang yang hadir di sana tidak ada yang mendengarnya kecuali Oberon. Raja Agnius jatuh ke pelukan Oberon.

Larry dan Kenzie terlihat sangat senang saat raja Agnius mati. Sedangkan Victoria hanya bisa terdiam melihat apa yang dilakukan Oberon. Sesuatu mengganggu pikiran Victoria.

"Ayah, tolong maafkan aku." Oberon menangis sembari memangku raja Agnius. Semua bangsawan yang jadi di sana ikut bersedih.

"Pangeran, kuatkan hati anda." Seorang pria bangsawan memberikan semangat kepada Oberon. Dia adalah Duke Sofiard. Keluarga Sofiard keluarga bangsawan yang netral, dia tidak memihak pada siapapun. Baik kepada raja Agnius atau pangeran Oberon. Sofiard hanya memihak pada keadilan untuk semua rakyat kerajaan Davidiele.

Segera setelah pemakaman raja Agnius. Penobatan Oberon menjadi raja diadakan. Para bangsawan lainnya peninggi kerajaan beranggapan, bahwa kursi raja tidak boleh dibiarkan kosong lebih lama lagi. Itu saran dari Duke Sofiard, sarannya darinya itu bukan tanpa alasan. Secara tidak langsung dia juga menyindir Duke Deveandor.

Victoria telah berencana akan pergi melanjutkan perjalanannya setelah penobatan Oberon. Namun sesuatu telah terjadi, membuat Victoria tidak bisa pergi.

Saat Victoria dan Larry berada di perbatasan, mereka berhenti setelah melihat sekelompok prajurit kerajaan Davidiele menghampiri mereka dengan menunggangi kuda. Dua orang prajurit turun lalu mereka memegangi Victoria, mereka menarik Victoria secara paksa. Tentu yang dilakukan prajurit Davidiele itu membuat Victoria dan Larry terkejut.

"Hey apa yang kalian lakukan?! Berani sekali kalian pada yang mulia putri!" celetuk Larry.

Mereka kemudian berhenti, dan menundukkan wajah tidak berani menatap Victoria dan Larry. Victoria berusaha menahan amarahnya, dan bertanya secara lembut pada mereka.

"Sebenarnya ada apa? Kenapa kalian tiba-tiba datang dan ingin membawa ku pergi?" tanya Victoria dengan kedua alisnya berkerut.

Para prajurit Davidiele terdiam sembari menundukkan kepalanya, tidak berani menatap wajah Victoria. Victoria mulai geram dengan prajurit Davidiele, dia tidak akan melakukan sesuatu pada mereka, namun Victoria akan menggunakan sihir teleportasi untuk pergi.

Saat portal sihir teleportasi muncul, akhirnya prajurit Davidiele mulai memberikan jawaban pada Victoria.

"Yang mulia tunggu!" ucap salah seorang prajurit.

Victoria berbalik dan memberikan tatapan tajam pada prajurit tersebut.

"Yang mulia sebenarnya kami diperintahkan untuk membawa anda kembali ke istana," ujarnya.

Sebelah alis Victoria naik menunggu penjelasan lagi dari prajurit tersebut. "Anda tidak diijinkan pergi yang mulia putri," lanjutnya.

Larry mulai buka suara, dia bertanya kepada prajurit tersebut siapa yang berani menghalangi Victoria. "Atas perintah siapa?!"

Kedua prajurit tadi saling menatap satu sama lain sebelum menjawab. "Yang mulia raja," jawab mereka.

"Raja??" Victoria mulai bingung. Raja yang dimaksud sudah pasti Oberon. Lantas untuk apa dia menghalangi perjalanan Victoria.

"Maaf, kalian tidak bisa menghalangiku. Meskipun atas perintah raja kalian, jika kalian berani menghalangi maka aku akan melakukan sesuatu yang buruk pada kalian," ancam Victoria, kemudian berbalik akan pergi melewati portal sihir.

Prajurit Davidiele yang sudah diancam seperti itu, mereka tidak berani bergerak sedikitpun dan akhirnya dengan berat hati mengabaikan perintah raja mereka.

Victoria's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang