"apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Veena, saat mereka baru saja keluar dari kediaman Chiansi.
Victoria berjalan terus, dan tidak menjelaskannya pada Veena. Menurutnya lebih baik masalah ini diceritakan saat mereka sampai di rumah, takutnya ada sepasang telinga yang entah datang dari mana menguping pembicaraan mereka.
"Yang mulia!" Veena meninggikan nada bicara saat di rasa Victoria mengabaikan dirinya.
"Tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi di sini!" lanjut Veena.
Victoria pun mau tak mau menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Veena. Larry masih bersembunyi di kantong baju Victoria, mendengarkan perdebatan yang terjadi di luar.
Victoria menghela nafas panjang melihat ekspresi wajah Veena.
"Orang yang kau sebut seperti ayahmu sendiri sebenarnya seorang pembohong ulung," ujar Victoria.
Veena masih tidak mengerti dengan apa yang Victoria katakan, apalagi menyebutkan bahwa Chiansi seorang pembohong.
"Apa maksudmu?" tanya Veena dengan ekpresi bingung.
Victoria mendekat kearah Veena, dan menyentuh kedua bahu Veena. "Veena, percayalah padaku semua yang terjadi padamu sudah di rencanakan, dan pelaku di balik semua penderitaan mu itu adalah Cianshi," jelas Victoria.
Veena yang mendengar penjelasan tersebut, dia terlihat syok dan tidak percaya. Refleks dia menghempas kedua tangan Victoria dari bahunya.
"Apa maksudmu? Kenapa kau memfitnah paman!" ucap Veena.
"Aku mengatakan yang sejujurnya Veena. Aku mendengar sendiri. Apa kau tau, putranya yang dinyatakan tiada, ternyata masih hidup. Semuanya telah direncanakan, mereka sengaja melakukan ini agar kau menjadi tersangka, semua insiden ini adalah siasat Cianshi," jelas Victoria.
Veena masih terlihat ragu-ragu. "Tapi mengapa? Aku masih tidak bisa mempercayai perkataan mu, maafkan aku."
Victoria kembali menyentuh kedua bahan Veena, dia tatap kedua bola mata Veena lekat-lekat, dan mencoba menjelaskan secara pelan-pelan kepada Veena.
"Aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi sampai semua warga menuduh mu sebagai pembunuh, namun menurut pendapat ku itu adalah jebakan agar kau masuk kedalam perangkap mereka."
Veena terdiam, dia berpikir tentang apa yang dikatakan oleh Victoria. Melihat ekspresi wajah Victoria, Veena berpikiran jika Victoria tidak mungkin berbohong. Namun dilain sisi Veena juga percaya jika Cianshi tidak mungkin melakukan itu kepada nya.
"Bisakah kau ceritakan padaku tentang orang tua mu? Mengapa potret mereka ada di rumah Cianshi?" tanya Victoria.
Veena masih diam, namun dia kemudian mengangguk.
Veena pun menceritakan semua kisahnya, dan juga awal mula tuduhan pembunuh diberikan kepada nya.
"Ayah dan ibuku adalah seorang Baron dan baroness, kami bangsawan tingkat rendah. Saat mengandung ku, ayah ku mencoba untuk berhenti dari pekerjaannya menjadi baron, dan memilih untuk tinggal menjadi orang biasa. Melepaskan gelar bangsawan itu sangat berat, dan banyak pertentangan di pihak keluarga. Namun ayah dan ibuku bisa mengatasi itu semua." Veena berhenti bercerita dan menarik nafas untuk melanjutkan ceritanya.
"Ayah mempunyai mansion indah di pulau ini, maka dari itu mereka memilih tinggal di sini. Saat aku berusia 7 tahun, sebuah insiden merenggut nyawa orang tuaku. Saat mereka ingin pergi ke kerajaan Davidiele, kapal mereka mengalami kecelakaan. Dan saat itu kehidupan ku yang sulit di mulai, namun kesulitan itu bisa aku atasi saat paman dengan sepenuh hati merawat ku. Dia membawa ku ke rumahnya, dan di sana aku tumbuh bersama putranya Alex, kami tumbuh bersama. Alex menempuh pendidikan di akademi, akhirnya dia pergi ke kota selama 5 tahun, saat kembali dia mulai berubah. Dia suka marah padaku tanpa alasan, bahkan dia pernah berusaha menyakiti ku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Victoria's [END]
FantasíaAria mengira bahwa dirinya bernasib menyedihkan seperti novel dan komik Isekai yang dia baca. Tapi setelah kematian, dan bereinkarnasi menjadi Victoria, dia tahu semuanya berhubungan dengan takdirnya sejak dahulu kala. Terlahir dalam setiap kehidupa...