20| ITCED - Victoria

10.6K 1.3K 44
                                    

Mendengarnya Victoria ingin sekali melenyapkan Idris. Ia sangat tidak tahu diri. Tapi Victoria mencoba menahan diri.

"APA KAU SADAR DENGAN KATA-KATAMU ITU?!" suara Lucifer meninggi.

"Maafkan aku yang mulia, saya hanya ingin putri Ariel mendapatkan tempat di sini," ucap Idris sembari menundukkan kepala berakting didepan Lucifer.

Renfred langsung buka suara.

"Ayah! Aku mohon jangan menuruti permintaannya, kita bisa mencari cara lain untuk mengobati ibu Grizelle," ujar Renfred.

Lucifer terdiam beberapa saat. Sepertinya ia tengah berpikir.

"Apa kau tau cara mengobatinya?" tanya Lucifer membalas perkataan Renfred.

Renfred langsung terdiam seribu bahasa. Ia tidak bisa berkata-kata. Lucifer tengah di ujung keputusasaan.

"Ayah..." Victoria menatap Lucifer dengan kecewa.

"Maafkan aku Victoria," ucap Lucifer.

"Baiklan, lakukan cara itu!" ucap Lucifer kepada Idris.

Idris tersenyum tipis saat mendengar keputusan Lucifer. Semua berjalan sesuai rencananya.

"Tapi aku tidak mau menjadi pewaris!" Giliran Ariel kini. Ia sedari tadi hanya diam, dan sekarang ia mulai membuka suara.

Idris sudah terlalu keterlaluan. Ariel tidak pernah menginginkan semua yang dikatakan oleh Idris. Diangkat menjadi anak angkat oleh Lucifer saja Ariel sudah bersyukur, Ariel tidak pernah berpikir sedikit pun tentang menjadi pewaris Gwenalyne.

Tapi semua yang berada disana mengabaikan ucapan Ariel. Tidak ada yang mendengarkan keinginan nya itu. Termasuk Idris, ia terlalu senang dengan keputusan Lucifer, sehingga ia ingin segera melakukan cara itu untuk menyembuhkan Grizelle.

Setelah Idris melakukan sesuatu pada Grizelle, Lucifer menunggu ada tanda-tanda Grizelle akan sadar.

"Kenapa tidak ada tanda-tanda dia akan terbangun? Apa kau mencoba membohongi ku?!" Lucifer menatap Idris tajam, jari telunjuk terangkat ingin melakukan sesuatu kepada Idris menggunakan sihir.

"Maaf yang mulia, esok hari nyonya Grizelle akan terbangun. Jika yang mulia tidak percaya, anda bisa melakukan apapun kepada saya," ucap Idris menundukkan kepala.

"Baiklah, aku akan menunggu sampai esok. Tapi jika perkataan mu adalah dusta, maka bersiaplah Idris!" Ancam Lucifer.

"Baik yang mulia."

Semua orang yang ada di sana, perlahan pergi meninggalkan Lucifer dan Grizelle saja.

Di luar kamar, terjadi perdebatan antara Idris, Renfred, Ariel, dan Victoria.

"Sungguh kau tidak tahu diri Idris!" ucap Renfred.

"Apa yang salah dengan itu pangeran? Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk putri Ariel," jawab Idris tanpa dosa.

"Aku akan-"

"Kakak..." Jika Victoria tidak menahan Renfred, sudah pasti akan terjadi kegaduhan lagi.

"Putri Victoria..." Panggil Ariel dengan wajah memelas sedih.

Victoria hanya diam, dan menatap Ariel sesaat dan langsung membuang muka.

Sedangkan Renfred mengatakan sesuatu yang tidak terduga kepada Ariel.

"Semua ini terjadi karena mu!" ucap Renfred, menyalahkan semua pada Ariel.

"Jika kamu tidak datang ke istana, keluarga ku akan baik-baik saja," sambung Renfred.

"Pangeran!" Sedangkan Idris tidak terima saat Renfred berani menyalahkan Ariel.

Victoria's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang