35| ITCED - Victoria

6K 605 27
                                    

Perlahan-lahan Victoria mulai paham, siapa pelakunya. Namun Victoria memilih untuk tidak memberitahukannya kepada siapapun. Setelah Larry membawa Kenzi pergi, Victoria dan Oberon pergi menemui raja Agnius. Victoria dan Oberon pergi ke kastil yang ditinggali oleh raja Agnius. Victoria kembali menggunakan serbuk lavender, serbuk itu kemudian membuat semua orang yang ada di kastil Agnius pingsan kecuali Agnius.

Victoria mendobrak pintu kamar Agnius menggunakan sihirnya. Dan saat itu Agnius terbangun karena terkejut.

"SIAPA KAU?!" Agnius yang tengah bercumbu dengan seorang gadis muda, berusaha menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut. Sedangkan gadis yang bersamanya, berusaha untuk bersembunyi di balik tubuh Agnius.

Victoria berjalan masuk. Oberon yang semula bersembunyi dibalik tubuh Victoria, kemudian menampakkan diri dihadapan ayahnya itu.

"Oberon? Kenapa kau datang bersamanya!" Raja Agnius terlihat sangat-sangat terkejut. Dia tidak menduga putranya itu bersama dengan penyusup.

"Penjaga! Penjaga!" Raja Agnius memanggil para penjaga, namun tidak ada penjaga yang datang.

"Raja Agnius..., sepertinya sekarang adalah waktunya untuk kau turun tahta." Victoria tersenyum tipis. Kemudian dia mulai merapalkan mantra dan menggerakkan tangan kanannya menunjuk raja Agnius.

"Oberon beraninya kau berkomplot dengan seorang penjahat!" Raja Agnius sangat marah, dia melampiaskan ketidakmampuan nya pada Oberon.

Kilatan sihir muncul dari tangan Victoria dan kilatan sihir itu mengarah pada raja Agnius. Saat itu juga raja Agnius yang terkena sihir Victoria, tubuhnya tiba-tiba terlilit tali dan mulutnya tidak bisa bersuara.

"Untuk sekarang kita biarkan dia seperti itu dulu agar dia tidak bisa kabur, kita tunggu besok pagi untuk mengadilinya."

Oberon setuju-setuju saja dengan keputusan Victoria. Entah dia setuju atau tidak, itu tidak akan berpengaruh. Victoria adalah seorang penyihir hebat, dan tidak ada gunanya bagi Oberon melawan atau berpendapat sekarang.
.....

Pagi pun tiba ...

Victoria membawa raja Agnius ke pengadilan istana. Dengan menyuruh Oberon mengumpulkan semua bangsawan dan para politikus istana. Saat Victoria memasuki aula, tempat berkumpulnya mereka, semua mata menatap nya dengan terkejut. Apalagi raja Agnius yang melayang-layang di belakang Victoria tanpa baju sama sekali, semakin membuat orang-orang yang hadir di sana percaya jika Victoria seorang penyihir.

"Seperti yang kalian tau, raja Agnius telah berbuat dosa, dosa yang sangat besar. Dia telah melenyapkan seorang ibu dan anaknya, maka raja Agnius harus di hukum!" Victoria berteriak di hadapan semua bangsawan dan hakim pengadilan yang datang juga di sana.

Semua orang yang hadir di sana menjadi ricuh, mereka bertanya-tanya siapa yang telah raja Agnius lenyapkan. Mereka semua tidak seratus persen percaya dengan perkataan Victoria.

Seorang bangsawan pria bersuara, mewakili mereka semua. "Apa buktinya? Kenapa kami harus percaya kepada mu? Memang siapa kamu, tiba-tiba datang dan menuduh raja kami?"

Victoria tersenyum smirk mendengar pertanyaan itu. "Aselyn."

Semua orang yang hadir di sana terkejut saat mendengar Victoria menyebut nama Aselyn. Dia dianggap penjahat karena mencemarkan nama keluarga kerajaan, yaitu Oberon. Namun mati karena bunuh diri.

"Kenapa kalian semua diam? Terkejut?" Tanpa rasa takut Victoria menatap semua mata yang di sana.

"Aselyn, di anggap sebagai penjahat karena hamil anak pangeran Oberon, lalu kakaknya datang ke istana meminta keadilan. Bukan keadilan yang di dapatkan nya, malah hukuman." Victoria belum sepenuhnya menyelesaikan perkataannya, seseorang berbicara menyelanya.

Victoria's [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang