Beberapa menit kemudian Juven kembali ketempat Jimmy dan James, dia datang kembali bersama Caroline. Juven berpikir jika mereka akan lebih aman bersama-sama dengan dua Aegis tersebut.
"Yang mulia putri..." Jimmy dan James bersamaan terkejut melihat kehadiran Caroline di sana.
"Kenapa putri Caroline ada di tengah hutan seperti ini? Bagaimana kondisi di istana?" tanya Jimmy yang kemudian ekspresinya berubah menjadi khawatir.
Juven menundukkan kepalanya, entah bagaimana dia menceritakan pada Jimmy dan James.
"Istana kacau balau... Ratu Regina dan yang mulia kaisar sudah tiada," jawab Juven.
Mendengar kabar itu, Jimmy dan James sangat terkejut. Keduanya berusaha berdiri meskipun tubuh mereka kesakitan sekali.
Jimmy dan James menatap putri Caroline dengan seksama. Putri tersebut terlihat di matanya penuh dengan rasa takut dan sedih.
"Ku rasa krisis ini hanya bisa ditangani oleh yang mulia Victoria," ujar Jimmy.
Ya, yang dikatakan oleh Jimmy itu benar adanya, namun tidak benar sepenuhnya. Mereka semua belum mendengar pertarungan pertama antara Oberon dan Victoria, di mana Victoria kalah melawan Oberon, bahkan Victoria dibuat kewalahan.
Tapi mereka semua sekarang hanya bisa berharap pada Victoria. Agar kekaisaran kembali damai seperti dulu.
Di tempat lain...
Victoria dan Larry baru sampai di kota kekaisaran. Mereka terkejut melihat begitu banyak reruntuhan bangunan, bahkan kota tersebut sepi saat ini. Keduanya heran kemana perginya para warga. Tidak ada tanda-tanda adanya manusia satupun di sana.
"Tolong! Tolong! Tolong!"
Victoria mendengar suara pelan seseorang yang meninta tolong. Dia mencari sumber suara tersebut. Kemudian di temukan nya seorang bocah perempuan tertimpa puing-puing bangunan yang runtuh.
Victoria berusaha menyingkirkan puing-puing tersebut, dan Larry membantunya. Anak tersebut kemudian tersenyum namun detik kemudian dia pingsan.
"Larry bawa anak ini ke tempat yang lebih aman, dan tolong jaga dia." Victoria menyerahkan anak berusia 7 tahun tersebut pada Larry.
Larry menggendong anak perempuan itu, dan menuruti perintah Victoria.
"Kau akan pergi kemana?" tanya Larry membuat Victoria berhenti melangkah.
Victoria memalingkan wajahnya dan berkata, "mencari sumber kekacauan ini, dan menyingkirkan nya."
Akhirnya Victoria pergi sendiri untuk menghadapi Oberon. Selama perjalanan menuju istana kekaisaran, Victoria melihat ada begitu banyak orang terluka dan meninggal di pinggir-pinggir jalan kota. Mayat mereka semua dibiarkan begitu saja. Hati Victoria sakit melihat orang-orang tidak bersalah itu, di lain sisi dia juga takut, takut keluarganya juga akan bernasib sama seperti orang-orang itu.
Victoria berlari secepatnya menuju istana. Di depan gerbang istana, terdapat ratusan prajurit Oberon berjaga-jaga. Victoria mencari akal untuk menyelinap, sebenarnya dia bisa membuat jalan dan menghadapi para prajurit itu, namun Victoria berpikir jika itu akan membuang-buang mana miliknya. Dan saat menghadapi Oberon nanti, Victoria akan dibuat kewalahan lagi.
Victoria kemudian ingat masa kecilnya, saat Renfred dulu mengajaknya menyelinap keluar istana untuk pergi ke pasar malam. Dan saat itu mereka melewati lubang kecil di bawah tembok belakang gerbang istana. Lubang tersebut tertutupi oleh rerumputan. Victoria menggunakan jalan itu untuk menyelinap masuk.
Dan di tempat lain, Larry membawa anak perempuan itu ke tempat aman. Dia menemukan sebuah gubuk kecil di tepi kota. Dia meletakkan tubuh anak perempuan tersebut, dan membaringkannya di meja kayu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Victoria's [END]
FantasiAria mengira bahwa dirinya bernasib menyedihkan seperti novel dan komik Isekai yang dia baca. Tapi setelah kematian, dan bereinkarnasi menjadi Victoria, dia tahu semuanya berhubungan dengan takdirnya sejak dahulu kala. Terlahir dalam setiap kehidupa...