Cemburu Itu Wajar

2.9K 143 0
                                    

Hari ini semua keluarga Sufyan dan juga beberapa santri akan pergi ke rumah orangtua Syakia untuk menghadiri acara sunatan putranya Najwa kakak Syakia. Mereka akan menginap selama dua malam karena perjalanan dari rumah keluarga Fahmi lumayan lama, di tambah lagi Ulfa yang tengah mengandung dia akan kelelahan jika melakukan perjalanan jauh tapi tidak cukup istirahat, mereka juga bawa anak kecil yaitu Ilham.

Sedangkan Syakia dia lebih dulu pergi ke rumah orangtuanya dua hari yang lalu, Fahmi mengantar Syakia ke rumah orangtuanya karena Syakia harus membantu orangtuanya menyiapkan segala sesuatu untuk acara nanti.

Mereka menempuh perjalanan selama tiga atau empat jam-an sebagian naik mobil sebagian lagi naik motor. Dari tadi Syakia juga sudah menelepon Fahmi, menanyakan sudah sampai mana suaminya itu.

Sedangkan dirinya kini tengah sibuk menyiapkan ini dan itu bersama ibunya sembari menunggu kedatangan keluarga dari suaminya itu.

"Mi, semua makanan untuk menyambut abi Sufyan dan umi Sadiah sudah selesai semua?" Tanya Syakia sembari tangannya tidak diam mengerjakan ini dan itu.

"Sudah, tadi kakak mu yang menyiapkannya" Jawab Salma sembari merapikan sofa. "Ngomong-ngomong kamu mau menyambut kiai Sufyan dan mbak Sadiah aja?" Tanya ibunya.

"Ya bukannya gitu umi, maksud aku itu keluarga abi Sufyan dan umi Sadiah" Jawab Syakia.

"Suamimu?" Tanya Salma lagi menggodanya.

"Ya kan dia sudah ada istrinya yang lain yang mengurusnya" Cibir Syakia. "Dia juga pasti tidak akan terlalu suka dengan masakan kita, karena dia selalu memuji masakan istri yang satunya itu" Lanjutnya.

"Syakia gak boleh gitu ah, bukannya kamu pernah bilang sama umi kalau Fahmi tak pernah mengomentari masakan kamu meskipun rasanya kurang enak" Salma menasehati.

"Iya mi memang benar, tapi aku juga kadang kesel sama a Fahmi saat dia memuji masakan Anisa di depanku" Gerutu Syakia. Dia kalau di depan orangtuanya memang akan menjadi sosok yang kekanak-kanakan gitu, beda ketika saat bersama Fahmi atau keluarganya.

"Kalau begitu, maksud Fahmi itu hanya ingin menyenangkan hati istri-istrinya, dia tidak mengomentari masakan kamu karena dia menjaga perasaanmu dan ingin menyenangkan hati mu, begitupun pada Anisa, dia hanya ingin menyenangkan hati Anisa" Tutur Salma menjelaskan.

"Ya terus kenapa a Fahmi selalu memuji masakan Anisa di depan ku?" Syakia masih menggerutu.

"Mungkin supaya kamu termotivasi agar membuat masakan yang lebih enak, Fahmi juga pasti tidak pernah bilang pada Anisa kalau masakan kamu kurang enak, karena dia tidak mau nantinya Anisa mencibir kamu" Tutur Salma.

"Kesimpulannya dari obrolan kita, umi selalu membela a Fahmi" Dengus Syakia.

"Lho Fahmi sekarang kan anak umi juga" Jawab Salma tersenyum menggoda.

Saat mereka sedang sibuk membereskan barang-barang, terdengar suara riuh kendaraan. Sepertinya Fahmi dan keluarganya sudah tiba.

"Syakia, sepertinya Fahmi dan keluarganya sudah sampai" Seru Salma.

"Iya kayanya mi" jawab Syakia sembari matanya menerawang ke jendela.

"Yaudah yuk kita ke depan menyambut mereka" Ajak Salma.

"Umi saja ya, Syakia mau ke kamar" Ucap Syakia sembari berlalu.

Salma pun segera pergi ke depan rumah untuk menyambut Fahmi dan keluarganya.

"Assalamualaikum" Ucap mereka.

"Waalaikumsalam, ayo silahkan masuk" Jawab Salma ramah.

Mereka pun masuk dan mendudukan diri di sofa.

Di antara Dua Hati (Sudah Terbit)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang