Baru saja Syakia mengunci pintu, tapi saat dia hendak kembali ke kamar, pintunya di ketuk maka Syakia membalikan badannya lagi dan berjalan menuju pintu untuk mengetahui siapa yang barusan mengetuk. Ketika Syakia membukakan pintu, tampak Anisa dan Ilham
°°°
"Anisa, Ilham?" Ucap Syakia "Ayo masuk"
"Tidak Syakia, aku kesini mau minta tolong, kamu bisakan mengijinkan Ilham menginap malam ini di rumah kamu, Fahmi malam ini kan giliran di rumah kamu, Sarah sedang rewel dan Ilham tidak bisa tidur kalau tidak dibacakan cerita. Jadi, bolehkan Ilham menginap?" Tutur Anisa.
Syakia tersenyum "Tentu saja Anisa, aku sangat senang Ilham diijinkan menginap di sini, kebetulan aku juga kesepian karena a Fahmi tidak ada di rumah"
"Tapi dia juga tidak ada di rumah kami" Ucap Anisa takut kalau Syakia mengira Fahmi di rumahnya.
Syakia tersenyum "Aku tahu, saat ini dia sedang pergi ke rumah temanya"
"Hoh, yasudah aku pulang dulu takut Sarah makin nangis" Pamit Anisa.
Namun, Syakia yang sejak tadi memperhatikan wajah Anisa, dia penasaran "Anisa, tunggu"
Anisa berbalik.
Syakia hendak menyentuh kening Anisa dengan punggung tangannya, tapi Anisa menghentikannya "Anisa, wajah kamu semakin pucat lebih dari tadi siang, apa kamu benar-benar baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, assalamualaikum Syakia" Setelah itu Anisa beranjak pergi. Syakia hanya menatap punggung wanita itu dengan masih penasaran.
Syakia beralih pada Ilham "Ayo sayang kita masuk" Ilham mengangguk senyum.
"Jadi, Ilham mau di ceritain apa?" Tanya Syakia ketika sudah di kamar tidur.
"Mau cerita yang biasa abi Fahmi cerita"
"Mm memangnya abi Fahmi suka cerita apa?"
"Putri Jelita dari Kota Santri" Jawab Ilham. Yang dimaksud dalam cerita yang Ilham sebutkan adalah, putri jelita itu adalah Syakia dan kota santri itu karena Syakia berasal dari kota Cianjur. Iya Fahmi memang kerap menceritakan sosok Syakia namun saat cerita ke Ilham namanya di ganti.
Syakia tersenyum "Tapi umma gak tau ceritanya, gimana kalo umma cerita yang lain aja" Tawar Syakia.
"Yaudah deh" Jawab Ilham semangat.
Dengan penuh kelembutan Syakia mulai menceritakan tentang kisah ”Uwais Al-Qarni, Pemuda Penghuni Langit yang Menggendong Ibunya Naik Haji dari Yaman” Syakia berharap dengan menceritakan itu bisa menumbuhkan rasa kasih sayang dan hormat di hati Ilham untuk kedua orangtuanya.
Syakia terlalu meresapi ceritanya hingga tak sadar kalau Ilham sudah terlelap. Syakia menaikan selimut menutupi tubuh kecil itu.
***
Di sisi lain, Fahmi menghentikan laju motornya, ia menyampingkan motornya ke pinggiran dan beranjak turun.
Sayup-sayup dari kejauhan dia mendengar teriak rintihan. Fahmi terus mencari sumber suara itu, Fahmi tiba di sebuah gang sempit yang gelap, dan saat Fahmi berjalan mendekati gang itu, suara itu pun semakin terdengar jelas. Fahmi memasuki gang itu dan alangkah terkejutnya dia kala melihat sosok laki-laki seumuran dengannya terkapar di gang itu dengan berlumuran darah dan satu pisau menancap pada perut pemuda itu.
Fahmi segera menghampiri pemuda itu, beruntung dia masih sadar dan meringis meminta Fahmi membantunya. "Siapapun kamu tolong bantu saya cabutkan pisau itu dan bawa saya ke rumah sakit" Ucap pemuda itu dengan terbata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di antara Dua Hati (Sudah Terbit)✅
Ficción GeneralFahmi dan Syakia selalu hidup bahagia dan harmonis setelah hampir 2 tahun mereka menikah. Namun tiba-tiba bahkan tak pernah terpikirkan sedikit pun oleh Syakia bahawa suaminya akan datang kepadanya untuk meminta ijin menikah lagi. Bibir Syakia kelu...