Langkah cepat tapi tak menggebu-gebu, mengisi lorong rumah sakit yang di penuhi beberapa orang. Mata banyak orang tertuju pada langkah cepat yang menimbulkan perhatian itu. Langkah siap lagi kalau bukan dari Ohm Pawat. Orang yang akan bertindak konyol dan irasional jika berkaitan dengan Nanon.
Sejak kejadian Nanon memblokir Ohm tadi, ia menjadi kesal dan murung sejak tadi. Begitu bel pulang sekolah berbunyi, ia langsung berlari keluar kelas dan cepat-cepat untuk mengambil motornya.
"NANON UNBLOCK GUE!!!" Pintu ruang inap Nanon terbuka dengan kencang diikuti teriakan dari Ohm. Nanon yang tengah bermain game di ponselnya, tersentak dan hampir menjatuhkan ponselnya.
"Lo ngapain teriak-teriak bego!" umpat Nanon sambil mengelus dadanya. Untung saja teriakan itu tak sampai membuat penyakit jantungnya kambuh. Sepertinya Nanon harus waspada dengan Ohm yang bisa mengagetkannya kapan saja.
Bisa mati lebih cepat gue kalau deket deket nih radio rusak. Batin Nanon.
"Gue tuh lagi kesel sama lo karena block gue tiba-tiba." Ohm berjalan mendekati Nanon. Sedangkan pria itu sudah merasa tenang dan melanjutkan bermain dengan ponselnya.
"Baru gue block dari kontak, belom gue block dari kehidupan gue," ujar Nanon santai dan hanya fokus pada ponselnya.
Ohm meraih ponsel Nanon yang dari tadi menjadi pusat perhatian pria itu.
"Lo apa-apaan sih. Gue lagi main ranked tau. Balikin!" Nanon mencoba mendapatkan kembali ponselnya.
"Ga!" Raut wajah Ohm berubah total. Ia marah dan kesal. Tapi ia tidak bisa mengungkapkannya pada Nanon. Ia tidak mau marah pada Nanon. Bukan tidak mau tapi pria bucin itu tidak bisa.
"Lo bisa ga si hargai perasaan gue dikit? Lo pikir gue gue suka sama lo itu cuman bercandaan? Perasan gue sama lo itu bercandaan?"
Ohm mungkin terlihat seperti anak kecil yang merajuk hanya karena di blokir kontaknya. Tapi bagi Ohm, jika itu Nanon yang melakukannya, ia akan sakit hati dan menganggap itu serius. Ia terlalu serius tentang apapun yang berkaitan dengan Nanon. Karena baginya, Nanon telah menjadi dunianya. Jika tak ada Nanon maka dunianya akan hilang. Iya, sebesar itulah rasa yang Ohm miliki untuk Nanon.
Nanon menatap pria besar dihadapannya itu dengan bingung. Bukannya ia menganggap semua yang dikatakan Ohm adalah candaan belaka. Ia hanya baru pertama kali melihat sisi Ohm yang ini. Karena Ohm tak pernah menunjukkannya.
"Kalau lo block gue, gimana caranya gue tau keadaan lo? Gimana caranya gue hubungin lo? Kalau lo kenapa-kenapa, gimana caranya gue bisa nolongin lo? Gue ga mau ngeliat lo terluka kayak waktu itu, gue ga bisa. Dan lo ga pernah menghargai rasa khawatir gue," ungkap Ohm yang selama ini sudah ia pendam. Nanon samai terdiam mendengarnya.
Nanon sadar selama ini ia tak melihat rasa khawatir Ohm, ia selalu menganggap pria besar itu hanya berlebihan terhadap dirinya. Tanpa tau seberapa besar cinta Ohm ada Nanon.
Nanon menghembuskan nafasnya berat. Tidak seharusnya mereka ada dalam perasaan cinta yang besar ini. Apa yang akan terjadi nantinya jika Nanon harus meninggalkan Ohm selamanya?
Tapi di dalam sini gue udah terluka parah Ohm.
Nanon perlahan menghampiri Ohm dan memeluk tubuh besar di depannya itu. Ohm sampai terkejut dibuatnya. Tidak biasanya Nanon memeluk seseorang.
"Maaf ya udah sering bikin kamu khawatir, paw," ucap Nanon dengan senyuman tipis. Ohm terpaku tak bisa berpikir jernih. Bahkan Nanon menggunakan kata 'kamu' dalam kalimatnya. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa Nanon baru saja kejatuhan barang keras di kepalanya dan membuat pria itu menjadi pria yang lembut?
KAMU SEDANG MEMBACA
[OhmNanon]•FRIENDZONE
ФанфикNanon dan Ohm, persahabatan yang mereka bangun, harus runtuh ketika sebuah rasa bernama cinta hinggap dalam hubungan persahabatan mereka. Akankah mereka tetap menjadi sahabat? Saling mengutarakan perasaan mereka? Atau berpisah? Top Rank 🎖 #1 : thai...