🎵🎵Perahu Kertas-Maudy Ayunda🎵🎵
Ohm dan Nanon pun menjadi teman sebangku. Selama beberapa hari, beberapa minggu, bahkan hampir setiap saat, mereka berdua selalu terlihat bersama.
Banyak yang mengira mereka pacaran, tapi mereka selalu menolak anggapan tersebut.
Di tempat mereka tak masalah bila laki-laki dengan laki-laki berpacaran. Banyak juga yang mendukung hubungan Ohm dengan Nanon. Namun itu tak menutupi banyaknya fans Ohm yang tak suka Ohm dekat-dekat dengan siapa pun.
Dengan Prigkhing pun sebenarnya mereka tak suka. Namun karena mereka sadar tak sebanding dengan Prigkhing, mereka hanya bisa pasrah.
Tak jarang juga Nanon main kerumah Ohm atau Ohm yang main ke rumah Nanon.
Orang tua mereka pun sudah saling kenal dan maklum. Mereka sering nonton bareng, main bareng, senang bareng, dan bahkan menangis bersama.
Sampai suatu hari, di kantin sekolah, di meja favorit mereka.
"Non, lo tau selama ini gue nyaman banget sama lo," ungkap
Ohm sembari memasukkan sebuah bakso kedalam mulutnya."Nyaman? Lo kata gue bantal," ujar Nanon yang merasa aneh dengan kata-kata yang diucapkan Ohm.
"Serius, Non. Lo ada di setiap keadaan gue, lo terima gue apa adanya. Kalo gue ada masalah gue selalu ngadu ke lo, dan lo selalu ngasih saran dan ngehibur gue. Lo udah kayak rumah tempat gue pulang saat gue lagi kesusahan, Non," kini Ohm mengucapkannya dengan serius, bahkan sampai memberhentikan kegiatan makannya.
"Belajar puisi dari mana lo? Gak usah sok puitis lah, gak cocok sama muka lo yang fuckboy gitu," tanya Nanon sembari setengah tertawa. Tak menyangka temannya itu mengucapkan kalimat seperti itu.
"Nanon gue serius. Apa lo gak ngerasain apa-apa pas sama gue? Lo nyaman ga sama gue?" tanya Ohm sambil menatap Nanon dalam. Nanon yang ditatap seperti itu menjadi salah tingkah.
"Ya, gue nyaman sama lo, lo itu bukan sekedar temen buat gue, Ohm. Lo itu segalanya. Walau kita baru temenan selama 6 bulan. Tapi hati gue... nyaman banget sama lo," ujar Nanon jujur dengan sedikit malu.
"Tuh kan, Non perasaan kita sama. Kita emang harusnya lebih dari teman. Lo mau kan jadi sahabat gue?" tanpa basa-basi lagi Ohm mengungkapkan perasaanya dan mengajak Nanon untuk menjadi SAHABATNYA.
"Iya gue mau jadi pa... eh apa? Sahabat?" Nanon yang tak fokus karena deg-degan dikira Ohm akan memintanya menjadi pacarnya, sampai tak sadar dan tak mendengar dengan jelas permintaan Ohm.
"Iya Nanon emang apa lagi, kita udah saling mengerti satu sama lain. Masa temenan mulu, sahabatan lah," ujar Ohm dengan santai dan tersenyum tanpa dosa.
Nanon yang mendengar hal itu langsung merutuki otak minim milik Ohm. Dosa apa hamba punya sahabat kayak gini, udah terbang tinggi-tinggi eh malah dijatuhin kek gini, adek gak bisa diginiin bang.
Nanon menarik nafas "Iya, iya gue mau jadi sahabat lo,"
Mendengar kalimat yang keluar dari mulut Nanon membuat Ohm kegirangan. Seperti habis diterima jadi pacar.
***
Throwback End
Yah, Nanon ini bisa apa. Ohm yang popular tentu saja akan mendapat pasangan yang selevel dengannya. Tak salah bila Ohm memacari Prigkhing. Wajar sih Ohm suka sama Prigkhing. Lah Prigkhing aja pinter, cantik, kaya, baik, idaman para cowo banget lah. Sedangkan Ohm, hanya menang ditampang dan dompet saja. Kalau otak dan akhlaknya sih sangat minim.
KAMU SEDANG MEMBACA
[OhmNanon]•FRIENDZONE
FanfictionNanon dan Ohm, persahabatan yang mereka bangun, harus runtuh ketika sebuah rasa bernama cinta hinggap dalam hubungan persahabatan mereka. Akankah mereka tetap menjadi sahabat? Saling mengutarakan perasaan mereka? Atau berpisah? Top Rank 🎖 #1 : thai...