Mimisan

3.8K 370 13
                                    

🎵🎵Fake Protagonist-Getsunova🎵🎵

Waktu istirahat telah usai. Murid-murid berbondong-bondong memasuki kelas. Tak mau kena hukum karena telat masuk kelas.

Nanon yang sedang tertidur, terbangun karena suara berisik para murid yang masuk ke dalam kelas.

Nanon mendongakkan kepalanya melihat keadaan sekeliling. Namun, tatapannya bertemu dengan tatapan Ohm yang tengah berjalan ke dalam kelas dengan santai.

Dengan cepat Nanon mengalihkan pandangannya. Membenarkan posisi duduknya. Ia mendapati sebuah jaket terbalut di badannya, ia mengambil jaket itu dan menaruhnya di atas meja.

Ohm melihat jaket yang tadi terbalut di tubuh Nanon. Itu pasti jaket Marc, nyesel gue nyuruh dia, malah bikin gue cemburu.

Ohm berjalan ke tempat duduknya dan memainkan HPnya sambil mendengarkan lagu melalui earphone dengan bosan.

Nanon melihat Ohm dari belakang. Melihat Ohm dengan tatapan sendu.

Kao, Boun, Tiwat baru saja sampai di kelas. Mereka terkejut saat melihat darah yang mengalir dari hidung Nanon. "Non, lo mimisan."

Nanon memegangi hidungnya. Dan benar saja hidungnya mengeluarkan darah. Dengan cepat geng AJJC membantu Nanon.

"Ini lap dulu." Boun memberikan beberapa helai tisu.

"Jangan ngadah ke atas, Non, tungkuk, tungkuk." Intruksi Tiwat sambil menundukkan kepala Nanon.

"Banyak banget. Sakit Non?" tanya Kao.

"Sakit pala gue."

Mendengar suara berisik dari arah belakangnya, Ohm menoleh dan melihat apa yang sedang terjadi. Ia terkejut saat melihat Nanon dengan tisu berdarah di atas meja.

Ohm dengan cepat menghampirinya. "Non lo gapapa? Kita ke UKS sekarang ya."

Nanon menatap Ohm dengan canggung. Seolah-olah mereka tak pernah dekat. "Panggilin Marc aja."

Seperti tersambar petir hati Ohm mendengar Nanon memintanya untuk memanggil Marc. Ohm hanya mengangguk dan segera menelfon Marc.

Tak sampai satu menit, Marc sudah sampai di kelas mereka dengan nafas terengah-engah. Terlihat jelas ia berlari kecang untuk sampai ke sini.

"Non," panggil Marc khawatir sambil berjalan kearah Nanon. Ia panik ketika melihat tisu diatas meja yang berlumuran darah.

"Masih belum berhenti juga?" tanya Marc yang langsung mendapat gelengan cepat dari geng AJJC.

"Lo duduk yang bener dulu, Non," ujar Marc sambil membantu membenarkan posisi Nanon.

Marc kemudian menekan hidung Nanon, berusaha untuk menghentikan aliran darahnya. "Lo nafas lewat mulut dulu ya. Bisa kan?" Nanon mengangguk mengerti.

"Kok lo nutupin hidungnya kayak gitu sih, dia kan jadi ga bisa nafas. Darahnya jadi ga keluar," protes Ohm yang melihat apa yang di lakukan Marc terhadap Nanon.

"Justru itu kita mau ngehentiin aliran darahnya," ujar Marc menjelaskan.

"Udahlah Ohm lo serahin aja ke Marc. Dia lebih pinter dari lo," ujar Kao.

"Tau Ohm. Si Marc mah jago gini-ginian. Kalo lo mah jago baperin anak orang doang," timpal Boun lagi.

"Cih." Ohm mengalihkan pandangannya malas. Merasa tak suka bila dirinya di hina-hina di depan saingannya. Berasa kalau Ohm adalah orang paling bodoh saat ini. Ya meskipun kenyataannya memang benar.

6 menit kemudian, untung saja mimisan Nanon sudah berhenti. Marc langsung memberikan Nanon minum. Agar cairan yang keluar tadi terganti oleh cairan baru. "Minum yang banyak, abisin satu botol kalau perlu."

[OhmNanon]•FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang