🎵🎵Garis Terdepan-Fiersa Besari🎵🎵
Pagi ini Nanon izin sekolah dan Kaew pun izin setengah hari bekerja. Nanon dan Kaew kini sudah berada di rumah sakit. Ya, Kaew ingin mengantar anaknya konsultasi dan mendengar langsung tentang penyakit Nanon.
"Selamat pagi, Nanon. Silahkan duduk," Off mempersilahkan Nanon dan Kaew duduk.
"Akhirnya ya, Non, kamu bisa bilang ke mama kamu dan membawanya ke sini." Nanon tersenyum mendengarnya.
"Saya Off, yang akan menuntun pengobatan Nanon." Off memperkenalkan dirinya kepada Kaew.
"Saya Kaew ibu dari Nanon."
"Dok apa anak saya tidak bisa di sembuhkan?" tanya Kaew hampir menangis.
"Maaf, Bu. Tapi penyakit ini memang tidak bisa di sembuhkan. Ini adalah penyakit keturunan." Kaew menangis mendengarnya, Nanon merangkul Kaew memberi sedikit kekuatan.
"Ayah Nanon juga meninggal karena penyakit ini," ujar Kaew sambil menangis. Off hanya mengangguk mengerti.
"Kami hanya bisa membantu Nanon dengan pengobatan transfusi darah. Terlebih Nanon memiliki penyakit jantung." Off kemudian mengeluarkan selembar kertas dan memberikannya kepada Kaew.
"Jika ibu setuju dengan proses pengobatannya, Ibu bisa menandatanganinya disini." Tak berpikir panjang Kaew langsung menandatangani kertas itu.
"Oke, pengobatan akan dimulai hari sabtu ini, dan di laksanakan dua minggu sekali. Nanon jangan lupa diminum obat-obat yang di berikan. Obat itu sangat penting untuk menambah darahmu dan menambah stamina untukmu," jelas Off.
"Baik, dok. Terima kasih, tolong lakukan yang terbaik untuk anak saya ya, dok."
"Pasti, Bu."
Setelah mengucap permisi, Nanon dan Kaew pun keluar dari ruangan itu.
"Bunda, Nanon pergi sekolah aja ya," ujar Nanon meminta izin kepada Kaew.
"Kamu yakin? kamu gak capek emangnya?" Nanon menggeleng. "Nanon juga harus belajar, Bun. Biar Nanon bisa dapet kuliah yang bagus."
Perkataan Nanon itu membuat Kaew sedih. Entah seberapa lama Nanon dapat bertahan di dunia ini. Namun selagi Nanon berada di dunia ini, sebisa mungkin Kaew akan membuat Nanon bahagia.
Kaew pun mengangguk mengizinkan Nanon pergi sekolah. "Ya udah, Bunda anterin ya."
Nanon menggeleng tak mau merepotkan Kaew. "Gak usah bunda. Bunda berangkat kerja aja. Nanon bisa sendiri kok."
"Kamu serius?" tanya Kaew sedikit khawatir. Nanon mengangguk mengiyakan.
"Ya udah kamu hati-hati ya." Nanon mengangguk kemudian menyalami Kaew dan berlalu pergi menuju sekolah.
***
Nanon telah sampai di kelasnya. Ia berjalan santai ke arah mejanya. Terlihat geng AJJC disana yang tengah bercanda ria.
"Wihhhh, Nanon gue pikir lo ga masuk," ujar Boun yang melihat Nanon datang. Hal itu membuat Ohm yang sedang bermain HP melihat kearah Nanon.
Tatapan mereka bertemu beberapa detik, namun saling mengalihkan pandangan di detik berikutnya.
"Yo gaiss," sapa Nanon kepada geng AJJC.
"Lo kemana aja? Telat apa bolos?" tanya Kao mengintrogasi Nanon.
"Ye, gua mah udah izin kali tadi ada urusan," jelas Nanon sedikit sewot. Geng AJJC hanya mengangguk, percaya tidak percaya dengan penjelasan Nanon.
KAMU SEDANG MEMBACA
[OhmNanon]•FRIENDZONE
FanficNanon dan Ohm, persahabatan yang mereka bangun, harus runtuh ketika sebuah rasa bernama cinta hinggap dalam hubungan persahabatan mereka. Akankah mereka tetap menjadi sahabat? Saling mengutarakan perasaan mereka? Atau berpisah? Top Rank 🎖 #1 : thai...