The War

1.2K 140 11
                                    

🎶🎶Sweet But Psycho-Ava Max🎶🎶

Yang lupa sama ceritanya bisa baca cerita bab sebelumnya

Btw, guys sebelum masuk ke ceritanya aku mau nanya deh, kalian tau cerita ini dari mana? Kepo aja aku tuh hehehehe....

Oke, selamat membacaaa~~~

•••

Dengan amarah yang masih menguap dalam dirinya, Ohm berdiri di depan kelas XII IPA 1, kelas Prigkhing. Ia terpaku di depan kelas itu untuk beberapa saat. Tatapannya kosong dengan pikiran kosong. Amarahnya menutupi pikirannya dan membuat ia kehilangan kesadarannya untuk beberapa saat.

"Ohm," panggilan itu mengembalikan kesadaran Ohm. Seorang gadis memanggilnya dari belakang. Ohm sontak menoleh dan mendapati gadis yang sangat ia benci kini sedang tersenyum manis ke padanya.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Prigkhing berlaga manis, tanpa sadar sebenarnya di depannya adalah singa yang siap untuk mencabik-cabik dirinya.

"Kok diem? Jawab dong Ohm, ngapain di sini?" tanya Prigkhing lagi ketika tak mendapat jawaban apapun dari pria di depannya itu, yang sedang menatapnya dingin.

Tanpa berkata apapun, Ohm menarik tangan Prigkhing dengan kasar. Membuat gadis itu seperti terseret dan merintih sakit karena genggaman  Ohm yang kasar.

"Aw, kok kamu kasar banget sih?" Prigkhing mengelus pergelangan tangannya yang memerah.

"Kamu ngapain bawa aku ke sini?" tanya Prigkhing sambil matanya menyusuri tempat sepi itu. Ohm membawa mereka ke tempat sepi di bawah tangga yang jarang di lewati oleh orang. Hanya ini satu-satunya tempat yang jarang dilalui orang di sekolah ini.

"Kenapa sih Ohm, gak jawab aku dari tadi. Kamu marah sama aku? Marah kenapa?" tanya Prigkhing yang mungkin sudah muak dengan tatapan tajam Ohm dan seperti mengintimidasi Prigkhing.

"Lo ga sadar sama perbuatan lo?" tanya Ohm diselingi senyuman miring dari pria itu.

"Maksudnya?"

"Ya ampun, untung gue udah putus dari cewe bego gak ada etika kayak lo," ujar Ohm sambil tertawa kecil.

"Apaan sih?!!"

"Heh, lo sadar gak lo udah hampir bunuh orang tau," ujar Ohm sambil mendorong tubuh Prigkhing menggunakan satu jarinya.

"Kamu ngomong apa sih?!"

"Lo hampir buat Nanon mati dua kali dan lo masih ga sadar, ha?!!" Amarah Ohm memuncak di sini. Ia meninggikan suaranya dan itu membuat Prigkhing terperanjat sampai menutup matanya.

Prigkhing terdiam di posisinya. Pikirannya kacau. Membawa ia ke setiap hal buruk yang telah ia lakukan pada Nanon. Rasa bersalah mulai muncul dalam hatinya. Tapi sepersekian detik rasa itu ditutupi oleh rasa sakit dan kesepian.

"Kalau iya kenapa?! Dia duluan yang main-main sama aku," ujar Prigkhing dengan nada amarahnya. Baginy tak adil jika hanya dirinya yang salah. Menurutnya Nanon duluan yang mengajak ia untuk berperang. Meski begitu Prigkhing tak tau jika itu hampir membuat Nanon kehilangan nyawanya.

"Aku benci dia. Apalagi dia sok jagoan mau lawan ajudanku untuk nolong ibunya, cih. Kenapa sih semua orang sayang sama dia?" ujar Prigkhing. Tangannya ia lipat di depan dada sambil memandang lain sekitarnya.

"Maksud lo?" tanya Ohm bingung di kalimat akhir gadis itu.

"Iya, dia sok pahlawan. Aku balas dendam ke dia lewat ibunya. Padahal mah aku cuman nyuruh ibunya berlutut minta maaf dan keluar dari perusahaan ayah, eh dianya malah berontak... ya salah si ga si?" Mendengar tiap kalimat dari bibir Prigkhing, membuat Ohm kehilangan akal sehatnya. Ia menarik kerah seragam Prigkhing. Menatap gadis itu tajam. Tatapan gadis itu yang awalnya berani, kini menjadi amat ketakutan.

[OhmNanon]•FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang