Teman

4K 478 50
                                    

🎵🎵Beriku Kesempatan-S Five🎵🎵

Nanon berlari tak tentu arah dengan pikiran kosong. Hatinya sangat hancur sekarang ini. Meski ia sering mengalami ini, tapi entah kenapa ia masih saja belum terbiasa dengan rasa ini.

Tanpa sadar ia menabrak seorang
pria hingga terjatuh. Dan saat itu juga Nanon menangis histeris. Pria yang di tabrak Nanon tadi bingung kenapa Nanon menangis.

Marc, pria yang bertabrakan dengan Nanon itu langsung saja berjongkok dan membantu Nanon. Ia khawatir jika Nanon kenapa-napa.

"Nanon, lo gapapa?" tanya Marc penuh kekhawatiran.

Tak ada jawaban dari Nanon. Nanon malah menangis semakin jadi. Marc makin bingung dibuatnya. Masa sih seorang Nanon bisa menangis sejadi ini hanya karena terjatuh?

"Non, lo nangis gara-gara jatoh? Ada yang sakit? Kita ke UKS sekarang ya," tanya Marc lagi yang sedari tadi belum mendapat jawaban.

Nanon hanya menggeleng. Marc makin bingung dibuatnya. Terlihat dari raut wajahnya, Marc khawatir dan bingung.

"Gue gak papa kok," kali ini Nanon menjawab sambil tersenyum getir.

Marc yang tak tega dengan keadaan Nanon, memeluk Nanon. Tak memperdulikan orang-orang yang mungkin melihat mereka. Untuk saat ini yang di pikirkan oleh Marc hanya Nanon berhenti menangis.

Awalnya Nanon kaget ketika di peluk oleh Marc. Nanon yang tak suka dipeluk, hanya bisa merelakan dirinya dipeluk oleh Marc dan menangis di dalam pelukan Marc.

Setelah beberapa lama, tangis Nanon reda. Nanon pun melepas pelukan dari Marc.

"Makasih ya, Marc," ujar Nanon sambil membersihkan wajahnya yang sudah ia yakini sekarang sangat buruk.

"Iya, sama-sama, Non. Lo udah makan?" tanya Marc perhatian. Nanon hanya menjawab dengan gelengan lemah.

"Ke kantin dulu ya. Lo harus isi tenaga lo lagi. Lo habis nangis pasti banyak energi yang terbuang," ajak Marc sedikit memaksa. Lagi-lagi Nanon hanya menjawab dengan gelengan lemah.

Marc tersenyum karena Nanon mengiyakan ajakannya. Marc pun membantu Nanon untuk berdiri dan mereka pun berjalan menuju kantin.

***

Sampainya di kantin, Marc dan Nanon duduk di salah satu meja kantin.

"Lo mau makan apa, Non?" tanya Marc yang duduk berhadapan dengan Nanon.

"Ditraktir kan?" tanya Nanon balik dengan sedikit senyum.

"Ia di traktir," jawab Marc sambil tersenyum. Ia senang karena Nanon sudah bisa tersenyum lagi.

"Kalau gitu gue mau, nasi goreng sama minumnya teh poci esnya dibanyakin, sama somay deh satu lagi," pinta Nanon.

"Lo sebenernya pura-pura nangis kan pas nabrak gue, biar bisa di traktir banyak, kan?" introgasi Marc.

"Ye sok tau lo," bela Nanon tak mau di salahkan.

"Cih," cibir Marc kemudian tersenyum kecil.

"Udah ah sono cepet, gue laper," suruh Nanon tak tahu diri.

"Siap bos," ujar Marc sambil hormat kepada Nanon. Nanon hanya tertawa melihat kelakuan Marc.

Marc pun berjalan untuk memesan makanan dan minuman untuk Nanon.

Setelah semua sudah Marc beli, Marc kembali ke Nanon dan memberikan makanan itu kepada Nanon.

"Silahkan dinikmati bos," ujar Marc menjaili Nanon.

[OhmNanon]•FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang