Balas Dendam (1)

2.3K 233 17
                                    

🎵🎵Sampai Jadi Debu-BandaNeira🎵🎵

Nanon berjalan gontai menyusuri lorong kelas. Keadaan hatinya sedang tidak baik saat ini. Ia memikirkan perkataan Prigkhing tadi dan juga kelakuannya tadi yang sengaja menyiramnya. 

Nanon merasa bersalah dengan putusnya Prigkhing dan Ohm. Hal-hal yang ia pikirkan sebelumnya kini menjadi kenyataan.

Nanon juga tidak mau Prigkhing putus dengan Ohm. Tapi ia juga tak bisa menahan hatinya untuk merasa cemburu dengan hubungan itu.

Nanon menarik nafasnya panjang. Ia masuk kedalam toilet, menyalakan keran wastafel dan membasuh wajahnya dengan air. Berusaha menyegarkan pikirannya.

Apa ia harus kembali menjauh dari Ohm? Tapi mungkin kali ini akan lebih sulit. Ohm telah menyatakan perasaannya, dan itu akan lebih sulit untuk menghindarinya. Terlebih Ohm adalah orang yang keras kepala.

"Hah."

Lelah sekali rasanya. Nanon kira semuanya sudah membaik. Ia kira sejak ia berbaikan dengan Ohm, hidupnya akan menjadi lebih ringan.

Namun nyatanya ia melupakan satu hal. Lupa ada satu hati yang tersakiti. Melupakan hati itu yang akan berusaha untuk menghancurkannya.

"Dah lah pasrah aja gue, yuk bisa yuk Non. Hidup ga akan seru kalau ga ada masalah kan?"

Nanon bercermin, menatap pantulan wajahnya dengan sendu. Ia tersenyum canggung kepada pantulannya. Merasa miris dengan takdir dan nasibnya.

Rasa yang tak akan bisa bersama dan penyakit yang mematikan. Benar-benar kombo yang luar biasa.

"Hah."

Nanon menghela nafasnya kembali sebelum ia melangkahkan kakinya untuk keluar dari toilet.

Namun, belum beberapa langkah ia berjalan, pintu toilet tertutup begitu saja. Nanon tersentak, suara yang di timbulkan juga cukup membuatnya kaget sampai mundur beberapa langkah.

Panik, Nanon langsung bergegas membuka pintu.

"Hei, buka pintunya, ga lucu tau."

"Woi siapapun di luar sana buka."

"Bercandaan lo ga lucu tau ga."

Sambil menggedor-gedor pintu dan berteriak, Nanon berusaha untuk membukanya.

"Hahahaha." Dari luar terdengar suara seorang perempuan tertawa dengan sangat puas.

"Prig, apa gapapa dia di kurung di toilet gitu."

"Mana pasti pengap lagi di situ."

"Ini toilet juga toilet yang jarang banget dikunjungi siswa."

Timpal beberapa perempuan yang hanya menjalani tugas dari Prigkhing. Ya, Prigkhing lah yang telah mengurung Nanon di dalam toilet.

Hal ini telah ia rencanakan dari awal.

***

Flashback

"Sumpah sumpah sumpah, gue kesel banget." Teriak Prigkhing ketika ia sampai di sekolah pagi ini.

Teman-temannya yang sedang asik mengobrol, kaget mendengar teriakan Prigkhing. Padahal ini masih pagi, tapi mereka harus mendengar teriakan kekesalan itu.

"Kenapa lo?" Tanya Prim mewakili ke tiga temannya yang lain.

"Gue putus sama Ohm," ujar Prigkhing dengan nada sedih.

"Hah?" Teriak teman-temannya lain yang terkejut mendengar pengakuan Prigkhing.

"Sampe keselek Ploy," ujar Ploy terbatuk-batuk, keselek ketika sedang minum.

[OhmNanon]•FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang