🎵🎵FRIENDS-Marshmello, Anne-marie🎵🎵
Pagi ini Nanon berjalan menuju kelasnya dengan hati ringan. Entah kenapa hatinya kini merasa lebih ringan ketika melangkah menuju kelasnya. Mungkin karena ia sudah berbaikan dengan Ohm, sahabatnya. Ia tak perlu lagi merasa sendiri dan canggung bersama Ohm. Semua sudah berjalan normal kembali.
Nanon masuk ke dalam kelas. Ia terhenti sejenak saat melihat Ohm dan geng AJJC menatapnya. Nanon juga ikut menatap mereka secara bergantian. Nanon berpikir sebentar, lalu berjalan menuju kursi sebelah Ohm.
"Ow, ada yang baikan tapi bukan pacar," ujar Boun heboh.
"Cailah dah baikan merekanya,"
"Jadi kita cuman tempat singgah doang nih." Geng AJJC tak henti-hentinya menggoda Nanon.
"Berisik Lo pada," ujar Nanon sambil melempar sekantong plastik berisikan snack ringan. Kantong itu dengan cepat di tangkap oleh Tiwat.
"Lo emang temen paling baik dan pengertian sepanjang masa, Non," ujar Tiwat sambil membuka kantong plastik dari Nanon. Di ikuti oleh Boun dan Kao yang juga saling berebutan.
"Gak bareng mereka?" Tanya Ohm sekadar basa-basi.
"Nanti kalau gue duduk di situ ada yang marah," jawab Nanon sambil mengeluarkan sebuah komik dari tasnya.
"Nih," komik itu diberikannya kepada Ohm. Dengan tatapan bingung, Ohm menerima buku itu.
"Tadinya gua mau pamer ke lo kalau gua udh punya bukunya duluan. Eh keburu berantem sama lo," jawab Nanon menjawab segala kebingungan.
Namun Ohm memberikan buku itu lagi kepada Nanon. "Gua ga suka baca, lu yang bacain buat gua."
"Ga ada, lu kata gua mak lu yang dongengin anaknya sebelum tidur."
"Ga sih. Tapi lu kesayangan gua," dengan cepat Nanon memukul kepala Ohm sedikit keras. Ohm memang tidak bisa menjaga kata-katanya.
Ohm meringis kesakitan. "Sakittt."
"Siapa yang nyuruh lu ngomongnya ngaco,"
Di tengah pertengkaran Ohm dan Nanon, seorang pria tampan masuk kedalam kelas mereka, sambil menenteng sekotak tempat makan.
"Nanon, pagi," sapa Marc kepada Nanon dengan senyuman indah. Namun senyumnya perlahan memudar, ketika melihat orang di sebelah Nanon. Marc sedikit terkejut.
"Oh pagi, Marc," sapa Nanon dengan senyuman pula.
"Ini aku bawain macaroon nya di cobain." Marc memberikan kotak itu kepada Nanon. Dengan mata berbinar Nanon membukanya dan langsung menyantapnya.
"Ngomong-ngomong kalian udah baikan?" Tanya Marc yang membuat Nanon sedikit tersedak.
"Iya, Marc kita udah baikan. Kemarin baru aja. Lagian masalah kecil gini mah, biasa. Ya ga, Non?" Jawab Ohm sambil mengelus kepala Nanon yang sedang menahan amarahnya.
Bisa-bisanya Ohm berlaku seperti itu di depan Marc yang tak lain adalah pacar Nanon.
"Hehe, iya. Btw, kuenya enak banget Marc," dengan cepat Nanon mengubah topik pembicaraannya.
Marc tersenyum melihat Nanon makan dan suka dengan buatannya. Setidaknya Nanon bahagia. Itu saja sudah cukup bagi Marc. Lagi pula Ohm dan Nanon hanya sahabat, tidak lebih dari itu.
Saat memperhatikan Nanon makan, pandangan Marc tertuju pada kalung yang melekat indah di leher Nanon. Ia juga melihat bahwa kalung itu sama dengan yang dipakai Ohm.
KAMU SEDANG MEMBACA
[OhmNanon]•FRIENDZONE
أدب الهواةNanon dan Ohm, persahabatan yang mereka bangun, harus runtuh ketika sebuah rasa bernama cinta hinggap dalam hubungan persahabatan mereka. Akankah mereka tetap menjadi sahabat? Saling mengutarakan perasaan mereka? Atau berpisah? Top Rank 🎖 #1 : thai...