🎵🎵Mengejar Mimpi - Yovie&Nuno🎵🎵
Di sisi lain rumah sakit, Marc berjalan untuk pergi menuju parkiran dan pulang ke rumah. Kalau bukan karena Nanon yang menyuruhnya pulang, ia tak akan pergi meninggalkan Nanon sendiri. Tapi sejujurnya, dalam hati kecil Marc, iya ingin bertemu dengan Win. Tapi Marc terus menghalau perasaan itu. Karena ia tak mau jika harus sakit untuk kedua kalinya.
"Marc!!" Langkah Marc terhenti ketika seseorang dari belakangnya memanggilnya. Marc menoleh. Ternyata Off yang memanggilnya dan sedang berlari kecil menghampiri adiknya itu.
"Kenapa kak?" tanya Marc begitu Off berdiri dihadapannya.
"Lo mau kemana?" tanya Off sedikit berbasa-basi dengan adiknya.
"Mau pulang," jawab Marc.
"Inget rumah juga lo. Ga jagain Nanon lo?"
"Inget lah. Gue ada urusan di rumah," jawab Marc dan Off hanya ber-oh ria.
"Btw, gue mau minta tolong dong," ujar Off menyampaikan maksud dan tujuannya.
"Minta tolong apaan?" tanya Marc malas.
"Beliin kwetiau goreng di kantinnya bude Frong. Gue lapar banget belom makan siang, tadi Gun ga sempat bikinin gue bekel. Tolong ya!" ujar Off.
"Jauh banget ke kantin belakang lo beli kwetiau doang, di kantin sini kan juga ada," ujar Marc sambil menunjukkan kantin yang dekat dengan posisinya kini. Rumah sakit ini memiliki tiga kantin. Di samping rumah sakit, belakang rumah sakit, dan juga di lantai 4.
"Disitu doang kwetiau goreng yang enak. Please, ya! Gue lagi sibuk banget ini," ujar Off memelas sambil menangkupkan kedua tangannya.
"Ya udah iya. Mana uangnya." Marc menjulurkan tangannya untuk meminta uang pada Off.
"Uang gue ada di kantor. Pakai uang lo dulu ya! nanti gue ganti tenang aja, hehehe." Off menyengir tak berdosa dan Marc hanya bisa menghela napas pasrah pada kakaknya itu.
Lalu ia pun berjalan pergi untuk membeli pesanannya itu.
"TERIMA KASIH ADIKKU YANG TAMPAN," teriak Off sebelum Marc benar-benar hilang dari pandangannya.
Marc tak menoleh sedikitpun ia hanya terus berjalan menuju kantin belakang. Jaraknya cukup jauh dari tempatnya tadi. Tapi, ia juga tak bisa menolak permintaan kakaknya itu. Ia mengerti bahwa Off sedang sibuk-sibuknya belakangan ini. Jadi Marc hanya memakluminya saja.
Ngomong-ngomong tentang tujuannya pulang, Marc jadi teringat dengan Win. Pria itu mungkin sudah menunggu cukup lama kedatangan Marc. Rasa tak enak muncul di hati Marc. Terlebih lagi Marc masih harus membeli pesanan kakaknya.
Si Win masih nungguin gue ga ya? Masa iya dia masih nungguin. Tapi ini kan Win, Marc. Orangnya keras kepala dan harus mendapatkan apa yang ia mau. Ck, kabarin ga ya kalau gue masih agak lama.... Batin Marc. Hatinya sangat dilema saat ini.
Eh tapi ngapain juga gue harus hubungin dia. Peduli amat gue. Batin Marc lagi.
Tapi hati dengan otaknya saling berselisih. Hatinya ingin menghubungi Win dan otaknya menahan segala ego. Tapi pada akhirnya, Marc mengambil ponselnya dan mengetikkan pesan untuk Win.
KAMU SEDANG MEMBACA
[OhmNanon]•FRIENDZONE
FanficNanon dan Ohm, persahabatan yang mereka bangun, harus runtuh ketika sebuah rasa bernama cinta hinggap dalam hubungan persahabatan mereka. Akankah mereka tetap menjadi sahabat? Saling mengutarakan perasaan mereka? Atau berpisah? Top Rank 🎖 #1 : thai...