🎵🎵Rumpang-Nadin Amizah🎵🎵
Ohm berjalan keluar kelas dengan hati sesak dan sakit. Ia berdiri di lorong kelas sambil mengelus dadanya, berusaha meredakan rasa sakit hatinya.
"Njirr sakit juga ternyata. Asli damagenya kuat banget." Ohm masih mendengar teriakan riuh dari dalam kelasnya. Dari luar kelas pun banyak siswa-siswi yang menonton, membuat hati Ohm semakin panas.
"Alay banget sih, kayak gak pernah liat orang jadian aja," rutuk Ohm yang sudah kesal dengan murid-murid yang menurutnya alay itu.
"Ayo cepet View nanti kita ga kebagian momen,"
"Iya nih ayo,"
Prigkhing dan kawan-kawannya hendak berjalan memasuki kelas XII IPS 2. Namun, Prigkhing tak ikut masuk. Ia melihat Ohm yang berdiri sendiri di depan kelas dengan raut wajah kesal.
"Ohm," panggil Prigkhing pelan tak mau mengagetkan Ohm.
Ohm menoleh melihat siapa yang memanggilnya. "Prigkhing." Ohm terkejut. Ia berharap Prigkhing tidak mendengar apa pun yang tadi ia katakan. Bisa menambah kesalah pahaman lagi nanti.
"Kamu ngapain disini Ohm? Kok ga masuk?" tanya Prigkhing pelan heran. Harusnya Ohm berada di dalam, melihat sahabatnya di tembak seorang pria. Harusnya kan Ohm bahagia.
"Nyari udara segar. Di dalam pengap banget, ga tahan aku," ujar Ohm mencari alasan yang tepat untuk berbohong dan tidak di curugai.
Prigkhing menyipitkan matanya, melihat Ohm, mencari kejujuran dari perkataan Ohm itu. "Kamu sendiri ngapain disini?" tanya Ohm mengalihkan pembicaraan.
"Aku kesini mau lihat Marc nembak Nanon. Kan Marc temen aku jadi mau support dia," ujar Prigkhing.
"Ya udah ayok masuk temenin aku." Prigkhing pun menarik paksa Ohm masuk ke dalam kelas.
Prigkhing dan Ohm menerobos kerumunan siswa yang menghalangi jalan mereka. Mereka pun dapat melihat Marc yang masih memeluk Nanon.
"Aaa lucu bangetttt, so sweet," ujar Prigkhing baper dengan Marc dan Nanon.
"Sg, sg ini momen penting."
Para teman-teman Prigkhing yang lain pun kini asik mengambil video dan foto ke romantisan Marc dan Nanon.
Ohm masih melihat Marc dan Nanon. Yang bisa ia lakukan kini hanya melepas dan merelakannya. Kalau memang Nanon bukan untuknya ia bisa apa. Selagi ia masih bisa melihat Nanon bahagia, mungkin itu cukup untuk Ohm. Namun, apakah Ohm bisa melakukannya?
Nanon pun melepas pelukannya dari Marc. Ia melihat Marc tengah tersenyum ke arahnya. Nanon kemudian melihat ke sekelilingnya. Sudah banyak orang yang melihat mereka. Nanon sangat malu ia belum pernah mengalami hal ini
Tanpa sengaja tatapan Ohm dan Nanon bertemu. Mereka saling pandang-pandangan untuk waktu yang lama.
Ohm kemudian memberikan senyum ikhlasnya kepada Nanon. Nanon kemudian membalasnya dengan senyuman kecil.
Kini hati Nanon merasa sedikit bingung. Apa ia bisa mencintai Marc? Apa ia bisa melupakan Ohm? Atau ia hanya menjadikan Marc sebagai pelampiasan?
***
Di belakang sekolah Nanon duduk diam di bangku taman. Ia sedang menunggu Marc yang membelikannya minuman. Mereka menghabiskan jam kosong dengan menikmati taman belakang sekolah.
"Nih." Marc memberikan segelas teh hangat kepada Nanon.
Nanon menerimanya. Dan saat ia memegang gelas yang di berkan Marc, ia cemberut. "Kok panas? Gak dingin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[OhmNanon]•FRIENDZONE
FanfictionNanon dan Ohm, persahabatan yang mereka bangun, harus runtuh ketika sebuah rasa bernama cinta hinggap dalam hubungan persahabatan mereka. Akankah mereka tetap menjadi sahabat? Saling mengutarakan perasaan mereka? Atau berpisah? Top Rank 🎖 #1 : thai...