Berubah

2.4K 246 34
                                    

🎵🎵Bunga Tidur-Tulus🎵🎵

Ohm dan Prigkhing berjalan keluar dari toko tersebut. Masing-masing dari mereka menenteng paper bag kecil berisikan barang yang mereka beli.

"Kok kamu ga bilang sih beli barang juga. Kamu beli apa?" tanya Prigkhing penasaran. Matanya dari tadi tertuju pada paper bag yang di bawa Ohm.

"Kalung," jawab Ohm singkat, padat, dan jelas.

Prigkhing semakin bingung dibuatnya. Ia menghentikan langkahnya dan menggaruk kepalanya, bukan karena gatal, melainkan karena bingung.

Ohm yang menyadari Prigkhing menghentikan langkahnya, memutar bola matanya malas. Ia menoleh kebelakang, dan benar saja Prigkhing berdiri jarak 2 meter darinya. Terlihat dari raut wajahnya Prigkhing tengah ngambek sekarang.

Ohm menghela nafas berat. Bersama Prigkhing membuatnya lelah, ia harus terus menurus bersabar.

"Aku beli kalung buat Mama aku," ujar Ohm bohong.

Terkadang Ohm lelah juga harus mengatakan hal-hal bodoh yang bertolak belakang dengan yang ia lakukan. Harus berbohong untuk menutupi perasaannya.

Prigkhing berjalan ke arah Ohm sambil menghentak-hentakkan kakinya, pertanda bahwa ia sedang kesal dengan Ohm.

"Coba dong aku lihat kalungnya kayak gimana?" pinta Prigkhing sambil terus menatap paper bag di tangan Ohm.

Ohm panik. Panik dan bingung harus berbohong seperti apa lagi. Ia memainkan bola matanya, mencari jawaban disekelilingnya yang bisa membantunya.

Prigkhing menggerakkan tangannya untuk mengambil paper bag di tangan Ohm.

"Gak bisa. Kamu kan tau aku paling ga suka kalau orang kepo sama barang yang aku beli," ujar Ohm cepat sebelum Prigkhing mengambil paper bag itu dari tangannya.

"Tapi kan aku pacar kamu, masa ga boleh? Lagian aku mau lihat kalung yang kamu beli cocok gak sama mama kamu." Prigkhing semakin kesal dan kepo di buatnya.

Ya astaga ribet banget sih nih cewe.

"Mama aku ga suka kalau hadiahnya di kasih tau ke orang lain."

"Tapi kan ini aku pacar kamu. Calon menantunya," kesal Prigkhing.

Dih pede sekali anda.

"Eh udah jam berapa ini? Kita harus cepet ke bioskop, kamu mau beli snack juga kan? Ayo nanti ga keburu." Ohm kini mengubah topik pembicaraannya. Ia sudah tak memiliki alasan lagi untuk berbohong.

"Ta..tapi kan.."

"Udah ayok." Tak sempat Prigkhing berbicara, Ohm sudah menarik gadis cantik itu untuk ikut bersamanya.

Prigkhing menghela nafasnya berat.

Ohm kenapa berubah sih... Semoga yang di dalam paper bag itu beneran buat mama kamu ya, bukan buat yang lain.

Prigkhing menatap Ohm dalam, sedalam perasaannya kepada Ohm. Meski Prigkhing menatapnya dengan tulus, tapi laki-laki itu tak pernah mau menoleh kepadanya. Membuat hatinya semakin ragu dengan hubungan mereka.

***

Ohm dan Prigkhing telah sampai di bioskop. Mereka kini tengah berjalan menuju tempat memebeli snack.

"Sini biar aku pegangin," tawar Prigkhing pada Ohm yang sedang mengantri membeli snack.

Ohm melihat paper bag yang di bawanya. "Ga usah, aku bisa kok." Seakan tau apa yang nanti akan di lakukan Prigkhing jika ia memberikan paper bagnya pada gadis itu.

[OhmNanon]•FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang