Bersalah

2.9K 296 12
                                    

🎵🎵Sayap Pelindungmu-TheOvertunes🎵🎵


Nanon berjalan menuju kelasnya. Hari ini ia merasa ringan sekali. Berharap sepanjang hari ia akan seperti ini. Tak ada beban dan menenangkan.

Nanon memasuki kelas dengan bersemangat, langsung menuju mejanya dengan wajah yang begitu cerah.

"Cailah yang udah punya pacar mah seumringah banget," goda Boun dari belakang Nanon.

"Mentang-mentang udah pacaran, hidup hanya tentang berdua doang kan," ujar Kao dari sebelahnya ikutan menggoda Nanon.

"Apaan sih lo pada. Lo juga udh pada punya pacar ya. Apa lagi lo Kao udah punya istri pula," bela Nanon.

Mereka kemudian tertawa bersama. Membuat Ohm yang sedang asik membaca, menoleh melihat kegembiraan mereka.

Ohm tersenyum melihat Nanon yang tertawa lepas seperti itu. Namun, senyumnya menjadi senyum miris. Miris karena Nanon tidak berbahagia bersamanya, melainkan bahagia bersama mereka.

"Eh, pelajaran pertama olahraga kan?" tanya Tiwat dari belakang sambil mengecek tasnya. Mengecek apakah ia tidak lupa membawa pakaian olahraganya.

"Iya, udah pada sarapan belum lu pada? Tau sendiri pak Guy gak bakal bolehin anaknya olahraga kalau belum sarapan," tegas Kao mengingatkan.

"Yaelah dia juga ga bakal tau. Males banget gua sarapan. Bukan level gua," ujar Boun menganggap enteng.

"Lo udah sarapan belom, Non?" tanya Kao pada Nanon. Nanon mengangguk mengiyakan. Mana mungkin ia belum sarapan. Semenjak ia sakit, ia di paksa oleh Kaew.

"Lemah lu, Non." Boun ini emang senang sekali mengajak berantem orang lain.

"Songong lo," sinis Nanon.

Nanon kemudian teringat pesan Off untuk tidak terlalu capek. Harusnya ia bisa bergerak dan berlarian bermain bola sampai ia lelah. Namun kondisi tubuhnya tak memungkinkan.

Nanon jadi bingung, Gua kan harus bahagia, olahraga buat gua bahagia, jadi ga masalah kan? Batin Nanon dalam hati.

Nanon kemudian mengangguk mantap. Ia tidak mungkin hanya duduk diam di pinggir lapangan seperti orang bodoh, sedangkan teman-temannya asik berlarian mengejar bola.

***

Jam kedua, jam olahraga pun tiba. Para murid kelas XII IPS 2, pergi ke kamar ganti untuk mengganti pakaian mereka menjadi pakaian olah raga.

Begitu pula dengan Nanon ia berjalan ke kamar ganti. Di pintu masuk, ia berpapasan dengan Ohm. Ia melihat ke arah Ohm yang telah berganti pakaian.

Ohm mendekatkan dirinya kepada Nanon. "Nanti tanding bola, yuk."

Nanon menelan ludahnya. Sudah lama ia tak melihat wajah Ohm sedekat ini. Biasanya jika Ohm seperti ini ia langsung menjauhkan wajah Ohm dari pandangannya.

Nanon mulai mengangkat tangannya hendak mendorong muka Ohm dari hadapannya. Nanon melakukannya dengan sedikit canggung. "Siapa takut."

Dengan rasa malu, Nanon masuk kedalam ruang ganti. Ia menutupi wajahnya dengan seragam olahraganya.

Ohm tersenyum senang. Ia yakin ia bisa mendapatkan Nanonnya kembali. Yang penting yakin dulu ya, kan?

***

"Oper sini oyy," teriak Ohm kepada First, rekan mainnya.

First pun mengoper bola yang ada di kakinya ke arah Ohm. Ohm menerimanya dengan halus, membawa bola itu ke depan menuju gawang. Menghindari setiap lawan yang menghalangi jalannya.

[OhmNanon]•FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang