Kalung

2.3K 238 16
                                    

🎵🎵Cahaya-Tulus🎵🎵

Masih di hari yang sama, namun di tempat yang berbeda. Ohm berjalan keluar dari kamar mandinya dengan handuk yang membalut indah di pinggangnya. Ia berjalan sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk yang lain.

Ohm berkaca di depan cermin. Mengamati wajah tampan dan tumbuh indahnya. Usapan tangannya saat mengeringkan rambut, memelan saat ia melihat sebuah foto yang terbingkai indah di atas meja sebelah tempat tidurnya.

 Usapan tangannya saat mengeringkan rambut, memelan saat ia melihat sebuah foto yang terbingkai indah di atas meja sebelah tempat tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ohm mengambil foto tersebut dan mengusapnya pelan. Bibirnya merekah, menampakkan sebuah senyuman ketika melihat foto itu. Melihat Nanon tertawa di sana membuat perasaan rindu ini semakin kuat. Tak sabar untuk menemui Nanon kembali.

Ohm membuka bingkai foto itu, dan mengeluarkan sebuah foto kecil dari sana. Terlihat di foto itu seorang laki-laki tampan sedang tersenyum sangat manis.

 Terlihat di foto itu seorang laki-laki tampan sedang tersenyum sangat manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ohm ikut tersenyum melihatnya. Menatap foto dengan dalam.

"Sebentar lagi, sebentar lagi gue pasti dapetin lo, Non. Tunggu ya, Non," ujarnya pada foto itu, seolah-olah ia sedang berbicara langsung dengan Nanon.

Ohm kemudian memasukkan foto itu kembali ketempatnya, dan bingkai itu ia taruh lagi di tempat semula.

Ohm kemudian membuka lemarinya dan mengenakan pakaian yang akan ia gunakan hari ini.

Hari ini Prigkhing memintanya untuk menemaninya nonton bioskop. Ohm mengiyakan saja meskipun dirinya sebenarnya malas sekali untuk pergi hari ini.

Namun, ia lebih malas lagi jika harus menanggapi gadis itu, mengomel sepanjang waktu jika Ohm tak menuruti kemauannya.

Ohm mengenakan sweater tipis berwarma abu-abu gelap dengan jeans berwarna hitam pekat.

Ia berkaca sebentar sambil menyisir rambut hitamnya rapi. Terlihat sempurna, ia pun berjalan keluar kamarnya.

***

"Mau kemana, Ohm? Tumben rapi banget di hari sabtu," tahan Aom, ibu Ohm ketika melihat anaknya turun tangga.

[OhmNanon]•FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang