🎵🎵Puzzle Piece - NctDream🎵🎵
Marc melajukan mobilnya menuju salah satu mall yang tak jauh dari sekolahnya. Alasan Marc tak bisa mengantar Nanon pulang karena ia harus memastikan satu hal. Satu hal yang mungkin tak dapat ia terima, tapi harus ia pahami.
Marc memarkirkan mobilnya di area basement mall. Kemudian ia berjalan menaiki lift, berjalan santai dengan jemari tangannya yang berada di kantong celana.
Banyak gadis remaja yang terpukau dengan ketampanan Marc. Tak jarang gadis yang dilewatinya tersenyum dan menatap Marc terpukau. Tapi tentu saja Marc tidak memedulikannya, karena itu bukan tujuannya.
Marc memasuki salah satu toko buku yang ada di mall itu. Marc berjalan kearah rak yang telah berjejer rangkaian komik. Marc menuju salah satu rak yang berisikan komik detective conan, ia mencari komik yang masih baru terbit.
Setelah mendapatkannya, ia mengecek buku itu, buku yang masih terplastik rapi. Ia meraba-raba buku itu.
"Kok ga ada," heran Marc yang dari kebingunan.
Ia mengecek kembali komik yang berjejer rapi di raknya. Kali saja Marc keliru untuk mengambil komik yang berhadiah merchandise. Tapi setelah mengeceknya berberapa kali tetap tak ada.
"Mas, ini komik detective conan yang bonus kalung yang mana ya mas?" tanya Marc pada salah satu penjaga toko itu.
"Oh, kalau detective conan, memang tidak ada bonusnya kak," jawab Mas penjaga toko itu dan membuat Marc tampak bingung.
"Oh, oke mas terimakasih."
"Baik mas, saya perrmisi dulu." Mas penjaga toko itu pun pergi dengan meninggalkan Marc yang bermain dengan pikirannya.
Sekarang Marc sadar, ia telah di tipu, di selingkuhi dari Nanon. Kalung yang Nanon dan Ohm pakai waktu itu bukanlah kalung hadiah, tapi kalung couple yang mereka beli bersama.
Hah, gue bisa apa, kalau bukan gue yang ada di hatinya selama ini, kalau gue selama ini cuman bahan pelampiasan, gue cuman bisa tersenyum melihat dia bahagia bersama yang lain.
Apa gue harus ninggalin Nanon bersama Ohm? Tapi Nanon masih butuh gue buat pengobatannya dia, gue ga bisa ninggalin dia begitu aja. Gue ga tau apa Ohm bisa di andalin apa ga.
"Hah," Marc frustasi, pikirannya tak beraturan. Hatinya tak mau mengalah dengan pikirannya.
"Marc." Panggil seseorang dari belakang Marc. Membuat Pria itu refleks menoleh.
Win. Marc cukup lama memandangi pria mungil itu. Menatapnya dengan amat dalam. Apa iya perasaan gue masih ada buat Win? Apa iya gue harus balik sama dia?
Win yang ditatap seperti itu menjadi heran dan sedikit malu. "Marc." Panggil Win lagi kini sambil melambaikan tangannya di depan wajah Marc, membantu pria itu tersadar dari lamunannya.
"Lo ngapain disini? Lo dari tadi ngapain sih ngikutin gue?" tanya Marc setelah sadar dari lamunannya. Kembali menjadi Marc yang dingin ke Win.
"Ini tempat umumkan, wajar dong kalau aku bisa disini, lagi pula aku juga beli beberapa buku," ujar Win membela dirinya sambil menunjukkan kantong belanjaanya yang berisi buku yang telah ia bayar sebagai bukti bahwa ia tidak berbohong.
Skakmat, Marc merasa malu karena terlalu percaya diri kalau Win sedari tadi mengikutinya. Marc pun mengalihkan pandangannya. Win tau kalau Marc sedang malu. Ia tentu saja masih hafal dengan setiak bahasa tubuh Marc.
"Hahahah, kamu ga banyak berubah ya, Marc," tawa Marc renyah.
"Emang gue kayak lo yang banyak berubah. Dateng-dateng dah glow up aja," balas Marc tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[OhmNanon]•FRIENDZONE
FanfictionNanon dan Ohm, persahabatan yang mereka bangun, harus runtuh ketika sebuah rasa bernama cinta hinggap dalam hubungan persahabatan mereka. Akankah mereka tetap menjadi sahabat? Saling mengutarakan perasaan mereka? Atau berpisah? Top Rank 🎖 #1 : thai...