🎵🎵You & I-One Direction🎵🎵
"Oke, sekian dulu dari saya, sekarang kalian boleh istirahat."
Pelajaran kali ini di akhiri oleh pidato penutup dari Bapak Earth selaku guru biologi dan juga wali kelas mereka.
Jam istirahat tiba. Seperti biasa para murid berlarian keluar kelas untuk menghabiskan waktu istirahat mereka.
Ohm melihat ke meja Nanon sebentar. Terlihat di matanya Nanon tengah menyembunyikan wajahnya diatas meja.
Tak bisa melakukan apa-apa, Ohm pun melangkahkan kakinya keluar menuju kelas pacarnya.
"Non, lo ga mau ikut ke kantin," ajak Kao. Merasa dirinya terpanggil, Nanon pun mendongakkan kepalanya dan menggeleng lemas.
"Lo mau nitip sesuatu ga? Kita traktir nih," tawar Boun.
Namun, lagi-lagi Nanon menggeleng. "Gapapa. gue lagi ga mau makan. Makasih ya," ujar Nanon lemah.
Melihat itu membuat geng AJJC menjadi tak tega. "Kalau gitu kalau lo butuh apa-apa langsung telfon kita ya," ujar Tiwat simpati.
Nanon kemudian menangguk sambil tersenyum kecil. Geng AJJC pun meninggalkan kelas menuju kantin.
Nanon kembali menyembunyikan kepalanya di atas meja, dan tertidur. Tak ada yang bisa ia lakukan istirahat ini.
Biasanya jika istirahat, ia akan ke kantin bersama Ohm. Namun, kini ia tak bisa.
Nanon merasakan kepalanya mulai sakit. Maagnya pasti kambuh. Mengingat tadi pagi ia hanya makan sehelai roti dan minum setengah gelas susu.
Namun Nanon malas sekali untuk berjalan ke kantin. Mau minta tolong anak AJJC pun ia merasa tak enak. Ia hanya bisa menahan rasa sakitnya sampai pulang sekolah nanti.
***
Ohm sampai di kelas Prigkhing. Ia pun memasuki kelas itu dengan santai. Banyak murid yang langsung melihat ke arah Ohm. Namun, beberapa saat kemudian mengalihkan pandangan mereka. Karena sang kekasih sudah menatapi mereka satu-persatu dengan tajam.
"Ekhem ekhem," goda Prim ketika melihat Ohm datang menghampiri grup mereka.
"Pangeran Ohm pasti mau ketemu princess Prigkhing kan, silahkan diambil aja incesnya," kini Love yang menggoda Prigkhing.
"Kalian apaan sih," malu Prigkhing. Kini bisa di pastikan wajah Prigkhing sudah merah seperti kepiting rebus.
Ohm hanya tersenyum melihat interaksi mereka. Lucu saja melihat kedekatan mereka. Padahal mereka sahabat berlima, tapi mereka bisa membagi cinta mereka sama rata. Benar-benar persahabatan yang abadi.
"Eh, gue mau ke toilet dulu," ujar View sambil berdiri dari duduknya.
"Eh ikut dong ikut." Begitulah mereka, satu yang ke toilet semua pasti mengikut.
"Aku ke toilet dula ya, Ohm," ujar Prigkhing berpamitan kepada Ohm. Ohm hanya mengangguk tersenyum.
Pringkhing dan teman-temannya pun pergi beriringan menuju toilet.
Ohm kembali tersenyum melihat persahabatan mereka yang indah. Selalu kompak dan selalu support. Meskipun terkadang pertengkaran muncul, tapi mereka tetap setia satu sama lain.
Ohm mengingat persahabatannya yang hancur. Miris sekali rasanya. Sia-sia rasanya ia mempertahankannya. Serasa hanya ia yang berjuang untuk semuanya.
Tapi ia tak bisa menyalahkan siapa pun. Karena persahabatan mereka di hinggapi oleh perasaan. Mengikat mereka berdua dalam kata 'SAHABAT'.
Ohm menghela nafas berat. Kemudian berjalan menuju salah satu meja. Meja Marc. Pemilik meja tersebut sedang asik mengerjakan soal-soal olimpiade.
KAMU SEDANG MEMBACA
[OhmNanon]•FRIENDZONE
FanfictionNanon dan Ohm, persahabatan yang mereka bangun, harus runtuh ketika sebuah rasa bernama cinta hinggap dalam hubungan persahabatan mereka. Akankah mereka tetap menjadi sahabat? Saling mengutarakan perasaan mereka? Atau berpisah? Top Rank 🎖 #1 : thai...