Sakit Hati

3.8K 391 41
                                    

🎵🎵Pray-Younha🎵🎵

Ohm melihat Prigkhing tengah duduk di bawah pohon. Akhirnya Ohm menemukannya, ia bernafas lega. Dan langsung berlari menuju gadis cantik itu.

"Prig," sapa pelan Ohm tak mau membuat Prigkhing kaget.

Prigkhing yang melihat Ohm, hendak pergi lagi, namun di tahan oleh Ohm. Ohm menarik lengan Prigkhing agar tak bisa kabur lagi.

"Lepasin, Ohm," berontak Prigkhing mecoba melepas genggaman tangan Ohm yang begitu erat.

"Maaf, Prig." Ohm meresa sangat bersalah kepada Prigkhing.

"Kamu pikir maaf aja cukup, kalau maaf aja cukup, mungkin gak akan ada lagi pertengakaran." Prigkhing mulai menangis lagi.

"Maaf," hanya kata itu yang bisa Ohm ucapkan. Dia tak tau harus berkata apa lagi. Sudah banyak sekali perbuatannya yang menyakiti hati Prigkhing.

"Ohm, please biarin aku pergi ya, aku udah capek Ohm, please," mohon Prigkhing sambil menangis. Sudah tak kuat menahan rasa sakit yang menumpuk di dadanya.

Melihat Prigkhing yang memohonnya seperti itu, Ohm semakin tak tega dan semakin kasihan kepada Prigkhing. Ohm menarik Prigkhing dan memeluknya. Berusaha menenangkan gadis itu.

"Kamu jahat Ohm, kamu jahat. Semarah apapun aku, aku tetep ga bisa benci sama kamu. Aku pengen benci sama kamu. Aku udah capek," bukannya tenang, Prigkhing semakin menjadi di dekapan Ohm. Ia terus memukuli dada bidang Ohm sambil menangis.

"Maaf, aku salah, selama ini aku gak perhatiin kamu, aku gak jaga perasaan kamu. Aku bukan pacar yang baik, maaf Prig." Ucapan Ohm membuat Prigkhing tak memukulinya lagi.

Ohm menarik nafasnya panjang. "Aku bakalan jauhin Nanon kalau itu yang kamu mau."

Mendengar ucapan Ohm itu, Prigkhing langsung tersenyum di dalam pelukan Ohm. Senyuman kemenangan merekah lebar di wajah cantiknya.

Ohm kemudian melepaskan pelukannya dengan Prigkhing. Menatap gadis cantik itu dengan dalam.

Ohm mendekatkan dirinya dengan Prigkhing. Dan mencium bibir gadis itu dengan lembut. Ohm mencoba menetralkan kembali pikirannya dan keputusan yang sudah ia ambil.

Tanpa sadar dari kejauhan, seseorang melihat dan mendengarkan percakapan mereka sambil meneteskan air mata.

***

Nanon berjalan menyusuri lorong sekolah. Ia berjalan tak tentu arah. Pikirannya nasih memikirkan percakapan Ohm dan Prigkhing tadi.

Gue juga harus jauhin Ohm, gue ga mau jadi benalu terus. Kasihan Prigkhing yang selalu tersakiti karena gue.

Teringat lagi ciuman Ohm dan Prigkhing tadi. Membuat dadanya kembali sesak. Ia berhenti sejenak dan kembali menangis.

"Nanon?" sapa seorang pria yang melihat Nanon berdiri sambil menangis di pinggir koridor sekolah.

"Marc," meskipun matanya kini buram tertutup air mata, tapi ia masih bisa tau bahwa yang kini berada di hadapannya adalah Marc.

Marc menatap Nanon kasihan. Karena tak tega dengan Nanon, Marc langsung menariknya kedalam dekapannya. Membiarkan Nanon menangis di dalam pelukannya.

Marc mengusap kepala Nanon lembut. Berusaha membuat Nanon tenang. "Lo kenapa, Non?"

Seteah Nanon tenang, Nanon melepaskan pelukan Marc dan membersihkan wajahnya dari air mata. Marc pun membantu Nanon membersihkan wajahnya.

Kini Nanon bisa melihat wajah Marc dengan jelas. Nanon terkejut melihat banyak luka di wajah Marc. "Muka lo kenapa, Marc?"

Nanon memegangi wajah Marc. "Gapapa kok ini, tadi habis jatuh."

[OhmNanon]•FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang