3. Saudara.11 MIPA 5 ramai seperti hari biasanya di saat semua kelas sunyi karena ada guru yang mengajar. Ada yang sibuk membuat vlog, berjualan skincare, bermain kartu, konser di belakang kelas, sibuk belajar meski konsen sangat sulit, dan menonton video para cowok tampan joget di panggung.
"AAAAA SUMPAH SUHO SEGANTENG ITUUU." teriak Luna histeris. Baru tau ada orang setampan itu.
"Lo kan bukan kpop kenapa ikut ikutan deh?? Nyesel gue nonton bareng." gerutu Zia.
"Gue ganti Sehun aja deh, Zi."
"BIAS GUE WOI LUN JANGAN JADI PELAKOR."
"LAH NGAMUK??"
"Dibilangin jangan suka Sehun!"
"Yaudah gue suka Nathan aja."
"TAI."
"Woi berisik woi berisik!" seru Ale jadi tak bisa konsentrasi bermain. Ical, Gibran dan Nathan sudah lelah menunggunya mengeluarkan kartu.
"Cepet anjir Le ah elah," decak Ical.
"Lama ego, tetep kalah juga." balas Nathan.
"Bentar woi bentar, mereka tereak mulu anjir kek toak."
"Gue dulu aja, Le." kata Gibran.
"LUN LO APAAN SIH RESE BANGET DARI TADI??"
"LAH GUE NGGAK SENGAJA BUSET."
"INI KENA AIR ANJIR."
Ale mendongak dengan emosi. "Heh diem dulu woi mak lampir!" teriaknya membuat Luna dan Zia yang sedang berdebat menoleh.
"APASIH LE NGGAK USAH NYAMBER." seru Luna tak terima.
"Lah elu dari tadi berisik anjir ganggu orang main," balas Ale tak mau kalah. "Kalo mau berantem di luar sana!"
"Dah lah bubar," Ical yang pasrah langsung meletakkan kartunya. Gibran pun ikut-ikutan sementara Nathan masih diam menyender di tembok.
"Lu kalo mau main kartu keluar aja sana," balas Luna. "Dikira kelas punya lo doang ngatur-ngatur orang??"
"Ya seenggaknya tau diri lah buset," balas Ale lagi. "Toak kalian tuh kalo ribut."
Ical langsung menganga tak percaya. "Nyari masalah memang,"
"BILANG APA??" tantang Luna menghampiri Ale membuat Gibran berdiri dan spontan menahan tangan Luna.
"Udah udah," tegurnya.
"Sini lo cupu!" Luna menunjuknya.
"Woi malah ribut goblo," sahut Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Are We? ( AS 7 )
RomanceAwalnya, Ale yang tengil ini cuma sibuk belajar bagaimana cara menumpuk layer dessert agar rapi bentuknya, eh begitu ketemu manusia jutek nan cuek kayak Dilla, mendadak dia pengen belajar cara menumpuk harapan agar bentuk cintanya rapi. "Dill, sukan...