gue sengaja taruh ini di awal, tp belum 100% keterangan rinci masa lalu Dilla.
lapak Ale bukan full of comedy yall, happy reading anyway 😁
16 April 2015
Gadis berambut panjang dengan bando pink di kepalanya sempat memundurkan langkah dengan tatapan tercengang, sekujur tubuhnya menegang, matanya melemah, pasokan napasnya nyaris habis.
Ia sontak menjatuhkan pisau di tangannya.
Darah mulai mengalir sampai mengenai sepatunya membua gadis itu memundurkan langkah lagi sampai menatap tembok, ia menoleh kesana-kemari. Gugup dan takut.
"AAAAAAAA."
Dilla terlonjak kaget, menoleh pada beberapa orang sebayanya yang muncul dan terkejut bukan main. Apalagi saat melihat sosok pemuda terkapar mengenaskan dengan darah bercucuran.
"Lo apaiin dia anjir??"
"Dia bawa pisau woi!!"
"Astaga lapor guru woi laporrrr!!!"
Dilla menggeleng lemah, ia berusaha berdiri tegak dan melangkah pergi namun salah satu orang mencekalnya membuat gadis itu mendelik kaget. "Lepass," lirihnya.
"Lo apaiin dia itu??!"
"Bukan gue!"
"Terus siapa?! Lo yang ada si sini!"
"LEPAS!" Dilla menangis sambil menarik tangannya, bisa melihat tatapan menghakimi dari orang-orang yang perlahan muncul.
Gadis itu mendadak tak tau arah, tatapannya kosong, pikirannya kemana-mana. Yang mampu ia lakukan hanyalah berlari dan terus berlari. Menghindari orang atau apapun di sekitarnya.
24 April 2015
'Plak!'
Dilla memejamkan matanya kala merasakan perih luar biasa di rahangnya. Ia kemudian menegak dan memandang tajam sang papah yang sedang mengumpat sabanyak-banyaknya. Jas yang ia pakai sampai dilempar di samping Dilla.
"Pernah kamu mikir sebelum ngelakuiin sesuatu hah?!" bentak pria itu. "Pernah mikirin posisi Papah? Otak kamu itu di mana hahhh?!"
Dilla hanya membisu, belum bersuara sudah dibungkam dahulu.
"Mau jadi apa kamu nanti hah?! Mau jadi apa habis bunuh orang kayak gitu???" Pria itu terus mengguncang bahu Dilla karena kesal putrinya tak mengatakan apapun. "Puas kamu bikin malu Papah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
What Are We? ( AS 7 )
RomanceAwalnya, Ale yang tengil ini cuma sibuk belajar bagaimana cara menumpuk layer dessert agar rapi bentuknya, eh begitu ketemu manusia jutek nan cuek kayak Dilla, mendadak dia pengen belajar cara menumpuk harapan agar bentuk cintanya rapi. "Dill, sukan...