22🥛

21.6K 5.9K 4.9K
                                    

"kok dilla mau" aja diajakin bianca."

realistis aja, kalian ketemu sama cewek/cowok yang punya kesenengan sama pasti nyantol karena sefrekuensi.


dua bab gua jadiin satu okey







Happy reading!

22. Menyerah.

"Pulang langsung pulang," ucap Kai sesaat setelah Dilla turun dari motor.

Dilla melepas helm, lalu memberikannya kepada Kai. "Jemput makanya," ketusnya.

"Nggak bisa mastiin,"

Dilla mendengus. Menyuruh Dilla pulang cepat dan aman tapi tidak mau datang menjemputnya. "Yaudah sana,"

"Nanti malem... kalo misalkan Papah dateng kamu di kamar aja jangan ke mana-mana," suruh Kai.

"Dia kenapa dateng?" tanya Dilla.

"Bahas soal uang, apalagi."

"Aku temenin,"

"No, tommorow is your birthday. Main aja sama temen-temenmu," ucap Kai agak terdengar aneh di telinga Dilla.

"You good?"

Kai mengangguk sambil menyalakan mesin motornya. "See you,"

Dilla memandang kepergian abangnya tanpa ekspresi, ia kemudian berbalik dan melangkah masuk ke sekolah. Tak yakin apakah Kai bisa menghadapi Papahnya yang rakus itu sendirian.

"Dilla!"

Ia menoleh, mendapati Bianca mendatanginya. "Hai, tadi siapa kamu?" tanyanya.

"Abang," jawab Dilla.

"Ohhh, baru tau kamu punya Abang. Ohiya, happy birthday ya, sorry belum bawa kado karena taunya juga dari Ale,"

"Masih besok juga,"

"Ya nggak papa dong, aku jadi orang pertama. Mau kantin bareng? Eh, komiknya udah kebaca belom? Sumpah pengen bahas takut spoiler,"

"Baru sebagian," jawab Dilla. "Lo udah baca?"

Bianca tersenyum miring. "Udah lah, tapi masih kalah greget sama episode sebelumnya. Mungkin karena banyak tokoh lama yang diganti, ya."

"Emang kasusnya biasa aja,"

"Kannn, kayak padahal bisa lebih bagus dari itu."

"Hm."

Mereka masih berjalan tanpa bicara lagi, karena kelas berada di lantai dua jadi agak menghabiskan waktu untuk sampai.

"Btw, aku liat kalian berantem waktu itu," ucap Bianca memecah keheningan. "Kamu sama Ale."

"Kita nggak berantem,"

"Aku tau kok rasanya jadi kamu Dill," ucap Bianca. "Rasanya dikejar cowok, disukai, sampe aku tolak berkali-kali tetep aja nggak nyerah.

What Are We? ( AS 7 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang