diambil dari Facebook Ale 5 tahun lalu kebetulanCapt : bahagia tanpamu wqwq #jomblo
4. Pertahanan diri.
"LE AH!!"
"Maap maap," Ale menutup kedua matanya walau sudah berbalik. "Lagian pada ngapain sih?! Itu Dilla kenapa nggak pake baju?!!"
"KELUAR NGGAK LO!"
"KALIAN NGAPAIN??!"
"DILLA LAGI KEROKAN! KELUAR DULU IHHH!"
"IYA IYAAA."
"TUTUP PINTUNYA!"
Brak!
Ale terpaku di tempatnya, ia mengulum bibir sambil menguasai diri. Cowok itu menarik napas dalam lalu ia hembuskan secara perlahan. Mencoba mengenyahkan pemandangan di depan matanya tadi.
Bukan nggak pake baju sama sekali kok, mata Ale nggak begitu ternodai.
Ya dia nggak polos-polos banget sih, pernah liat yang lebih tapi bukan secara langsung begini.
Klek!
Pintu terbuka, Luna menyender pada pintu sambil berkacak pinggang. Lalu menarik kerah belakang Ale dan memukul punggung cowok itu berulang kali. "Udah dibilangin kalo masuk kamar orang tuh ketuk dulu!"
"A a sakit, Lun!"
"Nggak sopan ngerti?!"
"Gitu kalo lagi buka-bukaan kamar dikunci dong!" protes Ale masih membela dirinya.
"Masih ngeles hah?! Udah salah masih nggak mau minta maaf?!" Luna menariknya masuk ke dalam, lalu mendorong Ale sampai menghadap Dilla yang sedang duduk di kasur.
"Dill, maafin ya tapi gue nggak liat kok suer deh," kata Ale sambil menduduk.
"Boong," cibir Luna. "Tadi melotot gitu."
Dilla hanya mendengus sambil merapikan bajunya. "Yaudah sana sana," usirnya.
Ale mendongak, lalu menatap Dilla dari atas sampai bawah. "Lo minta kerokan napa? Lagi sakit?" tanyanya.
"Hm," jawab Luna. "Lo ngapain sih Le ke sini?"
"Sakit apa dia?" tanya Ale menatap Dilla heran. "Mau dibeliin obat nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
What Are We? ( AS 7 )
RomanceAwalnya, Ale yang tengil ini cuma sibuk belajar bagaimana cara menumpuk layer dessert agar rapi bentuknya, eh begitu ketemu manusia jutek nan cuek kayak Dilla, mendadak dia pengen belajar cara menumpuk harapan agar bentuk cintanya rapi. "Dill, sukan...