happy 100k readers!! tambahan 1 chapter lagi deh6. Gibran
Semua yang ada di dalam restoran memperhatikkan kericuhan yang terjadi. Salah satu pemuda yang terkapar lemah di lantai berusaha berdiri dibantu oleh dua temannya.
"Maksud lo apa hah?!" Orang itu maju mendekat pada Dilla namun dihadang duluan oleh Ale yang membuat orang tadi mundur beberapa langkah.
"Dia kenapa, Dill??" tanya Luna.
"Lo nggak papa kan??"
Dilla masih berdiri dengan ekspresi kaku, kedua tangannya mengepal kuat. Matanya sedikit berkaca-kaca, napasnya juga memburu.
"Temen gue nggak bakal mukul kalo lo nggak rese duluan," ucap Ale menarik kerah orang itu. Ia menoleh pada Dilla. "Dia ngapain elo tadi??"
Dilla mengerjap lemah. "Dia ngeraba—"
"WOAHHHHHH ANJIR LO YA MESUM!!" Luna langsung berteriak murka.
"MATIIN AJA LE MATIIN!"
Ale yang emosi sontak mendorong orang tadi sampai terjatuh, sayangnya pemuda mesum tadi berdiri dan kabur keluar jadi Ale berteriak mengejarnya.
"LO JUGA KAN TADI HAH?!" teriak Luna pada dua orang di depannya.
"Heh kita nggak tau apa-apa sumpah!"
"Itu temen lo goblok! Punya otak nggak hah?!"
"Kita nggak tau woi sumpah demi!!"
Nayya menoleh, memperhatikkan Dilla yang tampak terdiam tanpa sepatah katapun. Ia langsung meraih bahu cewek itu. "Dill?"
Sejurus kemudian Ale datang sambil menyeret orang tadi masuk ke resto, wajahnya sudah babak belur sampai kausnya sobek. "Minta maaf sama dia, buru!!"
Orang tadi langsung bersimpuh lutut sambil menangis. "Maafin gue beneran maaf, nggak bakal keulang lagi..."
Dilla masih diam, tak bisa fokus sama sekali.
"Lo apaiin dia?!"
"Berdarah woi!"
"Jadi cewek jangan sok jual mahal lo anjing!!"
"Lepas sekarang nggak?!! Atau gue aja?!!!"
"Dilla!"
Gadis itu membuyarkan lamunannya, ia tercengang melihat semua pasang mata menatapnya bingung. Sama seperti dulu.
Dilla menepis tangan Ale yang berada di bahunya, tanpa mengucap apapun gadis itu berlari keluar dari resto.
Ale yang hendak mengejar ditahan oleh Nayya. "Le Le, jangan, biar gue aja."
"Tapi dia—"
"Dia nggak papa, biar sama gue. Kalian pulang aja," Nayya meraih tas dan hp Dilla di meja lalu pamit keluar dari resto.
"Sialan emang nih cowok mesum!" sentak Luna sebal sendiri. "Udah lo laporin kan, Zi?"
"Udah! Mampus lo pada mampus!"
Ale masih diam menatap kepergian Dilla dengan tatapan kosong. Ia kemudian menghembuskan napas gusar.
Kenapa Ale khawatir banget....
KAMU SEDANG MEMBACA
What Are We? ( AS 7 )
RomansaAwalnya, Ale yang tengil ini cuma sibuk belajar bagaimana cara menumpuk layer dessert agar rapi bentuknya, eh begitu ketemu manusia jutek nan cuek kayak Dilla, mendadak dia pengen belajar cara menumpuk harapan agar bentuk cintanya rapi. "Dill, sukan...