#6 : Pernikahan ?

19.3K 1.4K 20
                                    

.
.
.
.

Happy reading
📖📖📖

.
.
.
.

Sapa hangat dari dari Eragon Core

Sapa hangat dari dari Eragon Core

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☠️☠️☠️

_____________________________

Eragon core tengah berkumpul di Markas utama mereka.
Di sana mereka terlihat berembuk di salah satu meja yang letaknya ada di ujung ruangan. Meja yang biasa mereka gunakan untuk membahas masalah-masalah penting di Eragon. Seperti kasus mata-mata siang ini di Mandala.

Puluhan anggota Eragon lainnya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang bermain catur, mabar, atau sekedar ngobrol-ngobrol santai ala anak tongkrongan pada umumnya. Markas Eragon yang berukuran sangat luas memang menjadi tempat favorit yang nyaman untuk berkumpul bersama sepulang sekolah. Belum lagi berbagai fasilitas yang ada, membuat mereka selalu betah dan terkadang sampai menginap disana. Menjadikan markas itu sebagai rumah kedua mereka.

"Gimana Sa, lo udah berhasil nemuin lokasinya ?" tanya Andra memecah keheningan di antara ia dan keenam anggota Eragon Core lainnya.

Yasa yang tengah sibuk di depan komputernya menggeleng pelan sebagai jawaban, membuat Eragon Core harus menunggu lebih lama.

"Gue ngga nyangka si Bima muncul lagi. Yang gue tahu dia udah ngga ada di Jakarta sejak kejadian waktu itu" ujar Hendery.

Cowo itu memainkan pisau lipat miliknya sambil menatap satu persatu sahabatnya yang siang ini wajahnya terlihat begitu serius.

"Terakhir gue denger keluarganya pindah ke Surabaya. Tapi ngga tahu apa mereka masih di sana atau engga. Yang jelas, kita ngga bisa nganggep remeh dia sekarang." sahut Haikal.

"Bener. Kalau dia udah berhasil nyeludupin mata-mata ke tengah-tengah Mandala, dia pasti udah punya persiapan buat nyerang kita"

"Jangan lakuin gerakan apapun saat ini. Biarin si mata-mata itu ngelakuin tugasnya." sela Andra.

Cowo itu terlihat begitu tenang. Di sampingnya, Lucas juga terlihat banyak diam setelah kejadian di kantin tadi. Sementara Arkan dan Jeno, mereka dalam keadaan apapun memang selalu diam.

"Tapi Ndra, kita ngga bisa percaya sama dia gitu aja. Bisa aja dia malah ngelakuin sebaliknya ke kita"

"Jangan bodoh Kal. Si Yasa gunanya buat apa? Ada penyadap yang udah dia pasang di hape si culun itu. Dia ngga bakal berani ngelawan kita" sahut Hendery sambil melirik Yasa yang masih sibuk dengan komputernya.

JENOVAN  [JenoxKarina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang