.
.
.
.Happy reading
📖📖📖.
.
.
.____________________________________
Aletha dan Kaila segera berlari keluar kelas ketika pintu kelas sudah dibuka. Hal pertama yang mereka lihat adalah pemandangan seluruh anggota Eragon yang tengah di hukum di tengah lapangan oleh kepala sekolah. Tampilan mereka semua terlihat sangat berantakan akibat pertarungan yang mereka lakukan siang ini. Kepala sekolah berdiri di depan mereka dan sedang menyampaikan kalimat kalimat kemarahannya karna Eragon lagi-lagi membuat masalah di Mandala.
Sekitar setengah jam kepala sekolah menyampaikan pidato panjangnya. Berisikan kemarahan dan juga peringatan keras untuk semua anggota Eragon, terutama Andra dan kawan-kawan yang merupakan anggota inti dari Eragon.
Selesai dijemur dan diceramahi, seluruh anggota Eragon membubarkan diri. Kembali ke kelas mereka masing-masing sambil menunggu bel pulang sekolah.
Hal pertama yang menjadi fokus Aletha adalah lengan Jeno. Lengan kiri cowo itu terluka. Bekas darah mengalir terlihat jelas dan bahkan belum sepenuhnya mengering di sepanjang lengan cowo itu.
Jeno yang melihat raut kekhawatiran Aletha lantas mendekat. Belum sampai satu katapun keluar dari mulutnya, Aletha sudah lebih dulu menarik tangan kanan cowo itu dan membawanya pergi ke UKS.
Semua yang melihat memilih diam. Eragon core yang awalnya ingin masuk ke dalam kelas ditahan oleh Kaila. Cewe itu memaksa keenam cowo itu untuk ikut bersamanya ke UKS mengingat mereka juga memiliki luka di beberapa bagian tubuh mereka. Kaila tidak mau mereka membiarkan luka itu begitu saja. Harus dapat penanganan secepatnya.
Di UKS Jenovan terduduk diam di atas ranjang. Dokter Mandala langsung memeriksa lukanya yang ternyata cukup dalam dan membutuhkan setidaknya tiga jahitan. Selagi dokter membersihkan lukanya dan menjahit lukanya, pandangan Jeno tak beralih dari Aletha yang duduk di depannya. Cewe itu hanya diam dengan memasang wajah sedatar mungkin namun tidak berhasil menipu Jeno, karna ia bisa melihat kekhawatiran yang tergambar jelas di mata cewe itu.
Setelah memakan waktu cukup lama, dokter pun selesai melakukan tugasnya. Lengan Jeno kini sudah terbalut oleh kain kasa dan bekas darah juga sudah bersih di sepanjang lengannya. Jeno juga sudah melepaskan kemeja seragamnya yang terdapat bercak darah, menyisakan kaos polos hitam yang selalu menjadi dalaman di balik kemejanya.
"Syukur luka lo ngga dalem Jen" ucap Haikal yang sedari tadi diam dibelakangnya.
Cowo itu bersama Eragon core yang lain juga sudah selesai mengobati luka kecil mereka. Dari semua Eragon core hanya Jeno yang memiliki luka cukup parah sampai harus mendapat jahitan. Sisanya hanya mendapat luka luka kecil di sekitar wajah.
"Ya udah, kita duluan ya. Gue rasa kalian perlu ngobrol" ucap Kaila.
Cewe itu ingin memberi kesempatan Aletha dan Jeno untuk bicara berdua. Eragon core yang tidak mengerti hanya bisa menurut ketika Kaila lagi-lagi memaksa mereka untuk ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENOVAN [JenoxKarina]
Teen FictionJenovan, pemuda dengan kecerdasan tinggi yang memiliki sikap yang dingin dan juga sedikit kasar. The captain of attack and strategy nya club Eragon. Club motor besar yang menjadi pelindung SMA Mandala. Jenovan adalah cowo yang cerdas, sangat kuat...