#16

12.7K 1K 15
                                    

.
.
.
.

Happy reading
📖📖📖

.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apakah keputusan yang kubuat selalu salah? Apakah tidak ada satu hal pun yang bisa ku lakukan di atas keinginanku sendiri?"

~ A. Jenovan Adhijaya


_____________________________________

Hendery dan Jenovan duduk diam di sofa ruang tengah keluarga Adhijaya. Mereka tidak mengeluarkan satu patah katapun saat Fandy terus-menerus melontarkan kata-kata penuh amarah pada keduanya. Arini yang juga ada di sana tidak bisa berbuat banyak. Suaminya saat ini benar-benar dalam keadaan sangat marah mengetahui luka di lengan Jenovan karena pertarungan melawan Beagle siang ini.

"MAU SAMPAI KAPAN KAMU KAYA GINI!! MAU SAMPAI KAPAN JENOVAAAANNNN!" bentak Fandy lantang.

Suara beratnya menggema ke seluruh isi rumah membuat siapa saja merinding takut mendengarnya. Tapi itu tidak berlaku untuk Jenovan. Cowo itu tetap diam memasang wajah datarnya.

"Apa kamu mau jadi jagoan? Berantem terus! Apa kamu pikir dengan begini kamu bisa di cap sebagai pahlawan! Apa dengan kelakuanmu yang seperti ini semua orang akan bangga!! Kamu hanya akan MEMBUAT MASALAH!!!"

"Papa udah cukup. Udah pah." tahan Arini saat Fandy ingin melayangkan tangannya untuk menampar wajah Jenovan.

"Jangan tahan papa mah. Biarin papa kasih dia pelajaran! Biarin anak ini tahu kalau semua yang dia lakukan selama ini HANYA TINDAKAN BODOH!!!"

"Pah udah. Tenangin diri papah. Kasihan Novan pah, biarin dia istirahat"

"Jangan kasihanin dia mah. Itu karna ulah dia sendiri. Itu karna kelakuan dia sendiri!"

Hendery di tempatnya hanya bisa menunduk diam. Saat ini ia benar-benar berada di dalam situasi yang sangat tidak mengenakan. Ia tidak tega melihat sahabatnya yang tengah dimarahi habis-habisan oleh sang papa, tapi ia juga tidak bisa mengeluarkan suara sekatapun karena pasti papa Jenovan tidak akan pernah mempercayainya.

Sejak dulu Fandy memang tidak pernah menyukai Jenovan yang tergabung dalam Eragon. Fandy menganggap Eragon sebagai biang masalah, pembuat onar dan juga pelaku kriminal seperti gang motor lainnya. Fandy selalu melarang keras Jenovan untuk terlibat. Tapi Jenovan tidak pernah mendengarkannya. Ia selalu membuktikan jika Eragon tidak seperti yang papanya tuduhkan. Ia juga selalu membuktikan jika Eragon tidak pernah merusak pendidikannya. Ia selalu berhasil menyabet juara pertama setiap tahunnya. Tapi Fandy tidak pernah  memperdulikan itu. Ia selalu tidak mau merubah pandangannya soal Eragon. Citra baik Eragon selama ini selalu tidak ada artinya dimata Fandy.

JENOVAN  [JenoxKarina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang