#2 : Aletha

21.5K 1.5K 33
                                    

.
.
.
.

Happy reading
📖📖📖

.
.
.
.

Hati-hati.
Banyak typo bertebaran. Hehehe

_______________________

Dengan menarik koper besar di tangannya, Aletha berjalan mencari seseorang di depan pintu kedatangan bandara Soekarno-hatta. Cewe itu celingukan mencari seseorang dengan spanduk ALETHA IS HERE yang katanya menjadi tanda pengenal orang yang menjemputnya. Matanya bergerilya kesana kemari tapi tidak menemukan spanduk itu.

"Dimana sih? Kok ngga ada?" gumam cewe itu dengan mata yang terus mencari.

"Aletha!!! Ale...." seorang wanita paruh baya berteriak sambil melambaikan tangannya. Wanita itu melihat Aletha yang tengah kebingungan mencarinya.

"Aletha!! Di sini sayang di sini" teriaknya lagi saat Aletha tak kunjung melihatnya.

Perlu waktu sekitar dua menit wanita itu terus berteriak sampai Aletha akhirnya bisa melihatnya. Cewe bertubuh ramping itu lantas berlari kecil menghampiri wanita paruh baya itu dan langsung menghambur ke pelukannya ketika mereka sudah saling bisa berhadapan.

"Ya ampun tante,, Aletha sampe bingung loh tadi"  ucap cewe itu seraya melepas pelukannya pada Arini. Sahabat dekat mamanya.

"Bingung ya? Maaf ya, tante kejauhan berdirinya"

Cewe itu tersenyum maklum. "Ngga apa-apa kok tante."

"Ya udah, kita langsung pulang yuk. Kamu pasti capek"

"Iya tante"

Kedua perempuan beda usia itu lantas berjalan menuju mobil Arini dan segera pergi meninggalkan bandara. Sepanjang perjalanan, Arini terus bercerita tentang bagaimana Jakarta sekarang dengan segala kemewahannya serta kesibukannya. Aletha yang sudah lama tak menginjak tanah Jakarta hanya bisa tersenyum dan sesekali antusias mendengar cerita sahabat mamanya itu.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam, akhirnya mobil Arini sampai di halaman sebuah rumah mewah. Aletha tertegun melihat betapa mewahnya rumah Arini. Rumah mewah bergaya Eropa itu sungguh megah dengan pilar-pilar besar yang tinggi menjulang. Ia tidak mengira ia akan tinggal di rumah semewah itu.

"Ayo sayang masuk"

"Iya tante"

Berjalan beriringan, Aletha masih tertegun dengan kemewahan rumah Arini. Interiornya terlihat mewah layaknya istana, pikir cewe itu polos.

"Ayo sayang, tante tunjukin kamar kamu"

Aletha mengangguk. Ia mengekori langkah Arini yang membawanya ke lantai dua rumah itu.

"Nah, ini kamar kamu, sebelahan sama kamar Novan."

Aletha melihat pintu kamar yang ada di samping pintu kamarnya.

"Aku sebelahan sama Novan tante? Ngga apa-apa?"

Arini menggeleng pelan. "Memangnya kenapa? Ngga apa-apa sayang. Toh nanti juga bakal satu kamar" goda Arini.

Wajah Aletha pun berubah merah. Jujur ia malu, sangat malu bahkan. Tapi disamping itu ia juga merasa khawatir. Kedatangannya ke Jakarta dan ke rumah Arini bukan semata-mata hanya pindah, tapi memang untuk menjadi bagian keluarga Arini nantinya.

"Sudah, kamu pasti capek kan? Sebaiknya kamu istirahat dulu. Tante mau siapin makan malam. Novan juga belum pulang, jadi nanti aja ya kenalannya"

"Iya tante."

JENOVAN  [JenoxKarina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang