Jenovan, pemuda dengan kecerdasan tinggi yang memiliki sikap yang dingin dan juga sedikit kasar. The captain of attack and strategy nya club Eragon. Club motor besar yang menjadi pelindung SMA Mandala.
Jenovan adalah cowo yang cerdas, sangat kuat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______________________________
Satu minggu sudah berlalu.
Setelah kejadian obrolan tentang pernikahan di malam itu, Aletha dan Jeno sepakat untuk tidak menghiraukannya dan sama-sama menolak pada Arini. Arini pun akhirnya pasrah dan menuruti kemauan mereka. Setelah itu semua kembali normal seakan tidak terjadi apa-apa. Aletha dan Jeno juga mulai bersikap seperti biasa. Walaupun pada awalnya mereka saling diam dan terkesan saling menghindar.
Satu minggu menjadi siswa baru di Mandala, kini Aletha juga sudah mulai terbiasa dengan kehidupan di sekolah itu. Ia juga mulai terbiasa dengan bagaimana rusuhnya Eragon Core yang selalu mengganggunya, menggodanya dan selalu membuatnya naik darah. Tapi ia juga tidak segan membalas kelakuan mereka. Adu mulut dengan Haikal sudah menjadi kebiasaannya sehari-hari. Ia juga selalu menghabiskan waktu di kantin bersama Kaila dan terkadang harus berdebat dulu dengan temannya itu saat mereka tengah belajar bersama. Hubungan keduanya terlihat semakin dekat.
Tapi seperti pagi-pagi sebelumnya, Jeno selalu meninggalkannya di halte bus dengan alasan yang masih sama. Tidak ingin orang tahu kalau mereka berangkat bersama. Memangnya kenapa? Apa masalahnya? Apa karna dia anggota Eragon? Atau dia malu datang bersama perempuan ke sekolah, karna itu akan merusak citra baiknya selama ini sebagai cowo paling dingin di sekolah? Apa jangan-jangan cowo itu takut fansnya bubar jalan karna tahu ia membonceng perempuan ke sekolah ? Atau jangan-jangan... Entahlah. Aletha pusing memikirkan semua kemungkinan tentang kenapa Jeno tidak mau berangkat bersamanya sampai di dalam area sekolah.
Cowo itu bahkan pernah bilang, itu sebagai bentuk olahraga pagi agar ia menjadi kuat. Bukannya kuat, tapi betis cantiknya bisa-bisa berubah jadi sebesar talas Bogor karna keseringan dibuat lari. Setiap pagi, ia sudah seperti atlet lari cepat. Berlari dengan jarak 100m lebih dengan kecepatan yang sangat singkat.
Alasan kenapa ia lari adalah mengejar waktu. Ia dan Jeno berangkat dari rumah tepat setengah tujuh, sedangkan jarak dari rumah ke sekolah memakan waktu hampir setengah jam. Setiap ia diturunkan di halte sama si manusia kulkas, waktu hanya tersisa kurang dari lima menit sampai waktu gerbang ditutup.
Pernah sekali ia mengeluh pada Jeno untuk berangkat lebih pagi. Tapi sayangnya cowo itu selain suka jadi manusia kulkas juga suka jadi manusia kebo, bangunnya selalu siang. Setiap ia ingin berangkat sendiri ke sekolah, Arini selalu melarang. Jadi terpaksa, ia harus berangkat bersama manusia kulkas itu. Ya walaupun resikonya ia harus lari-lari setiap pagi. Kecepatan larinya setiap hari juga meningkat. Mungkin jika ia ikut lomba lari cepat 100m tahun ini, potensi menangnya sangat besar. Karna ia sudah terlatih setiap hari.