.
.
.
.Happy reading
📖📖📖.
.
.
._____________________________________________
Malam semakin larut, namun Aletha tak kunjung bisa memejamkan kedua matanya. Ia masih setia terjaga sembari menunggu Jenovan yang tak juga kembali ke dalam kamar. Suaminya itu sudah dua jam pergi ke ruang kerja untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya.
Tak mau menunggu lebih lama lagi, Aletha kemudian memutuskan untuk bangun dan langsung turun dari tempat tidur, melangkah keluar kamar untuk menyusul Jenovan di ruang kerja.
Saat ia masuk ke ruang kerja, Jenovan ternyata masih sibuk di balik meja kerjanya. Matanya fokus pada layar laptop di depannya. Bahkan cowo itu tidak menyadari kehadirannya di sana.
"Van..." panggil cewe itu sembari melangkah pelan mendekati suaminya.
"Hmm. Kenapa? Kok belum tidur?" jawab Jenovan tanpa sekalipun menolehkan pandangannya.
"Gimana mau tidur, kamunya masih di sini" sahut Aletha dengan nada kesal. "Lama banget sih? Mau begadang lagi, huh?"
Jenovan lantas menghentikan aktivitasnya dan kemudian menoleh pada Aletha yang saat ini sudah berdiri di sampingnya. Memasang wajah masam dengan bibir yang terpaut lucu membuatnya semakin ingin untuk merasakan bagaimana rasa dari bibir itu.
Entah dorongan dari mana, ia menggerakan tangannya untuk meraih pinggang Aletha dan membimbing cewe itu untuk duduk di atas pangkuannya.
Aletha dengan pelan menurut lalu mengalungkan lengannya di leher kokoh Jenovan sembari menatap cowo itu lekat, masih dengan ekspresi yang sama.
"Kamu belum ngantuk? Udah hampir tengah malem loh ini?" tanya Aletha sambil mengelus pelan rambut belakang Jenovan. Dan cowo itu hanya menggeleng pelan sebagai jawaban.
Aletha mendengus sebal mengetahui jawaban Jenovan. Cewe itu semakin mengerucutkan bibirnya lalu membuang muka, tidak mau menatap wajah Jenovan. Pandangannya kini terfokus pada layar laptop dan juga berkas-berkas yang ada di atas meja.
Ia menyergit bingung saat melihat isi berkas-berkas itu yang terlihat sangat membingungkan karena berisikan kalimat-kalimat panjang perjanjian dan juga deretan angka-angka yang memusingkan. Aletha tidak tahu sebenarnya itu berkas apa, yang jelas berkas itu sangat penting. Setelah ia melihatnya dengan lebih teliti lagi, ada satu yang begitu menarik perhatiannya. Membuatnya terkejut dan juga bingung di waktu yang bersamaan.
CEO PRATAMA GROUP
ADRIAN JENOVAN ADHIJAYA"Van.. Kamu.. "
Jenovan mengangguk pelan. Selama ini ia tidak pernah menceritakan sedikitpun perihal perusahaan papa Aletha yang sudah dilimpahkan kepadanya. Ia sengaja tidak memberitahukan pada Aletha karena kondisi perusahaan yang masih belum stabil setelah masalah kemarin. Ia harus menyelesaikan semuanya lebih dulu, agar Aletha tidak sampai ikut kepikiran apalagi sampai merasa sedih. Ia tidak mau gadisnya ikut cemas memikirkan nasib perusahaan papanya yang hampir bangkrut saat itu. Terlebih kalau Aletha sampai tahu penyebab dan apa yang harus ia lakukan untuk mengembalikan semuanya. Ia tidak ingin melihat gadisnya ikut cemas memikirkan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENOVAN [JenoxKarina]
Teen FictionJenovan, pemuda dengan kecerdasan tinggi yang memiliki sikap yang dingin dan juga sedikit kasar. The captain of attack and strategy nya club Eragon. Club motor besar yang menjadi pelindung SMA Mandala. Jenovan adalah cowo yang cerdas, sangat kuat...