BUKU || BAB 22

786 50 4
                                    

Salah gue apa?

-Kumara Ransi-
.
.
.

BAB 23. BUMI KENAPA?

🌏🌏🌏

Alis sebelah kanan Bumi terangkat. Memandang pria yang ada di depannya dengan tatapan aneh sekaligus takut.

"Kita kenal?"

Pria itu terkekeh. Lalu detik selanjutnya mengangguk singkat. "Ya, kita saling kenal."

Saling kenal? No! Jangankan saling kenal. Bertemu saja baru kali ini, bagaimana mungkin mereka berdua saling kenal.

"Bercanda lo gak lucu," kata Bumi. Menatap kesal ke arah pria yang ada di depannya. "Jangankan saling kenal. Ketemu aja baru kali ini."

"Salah orang kali lo," sambung Bumi lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Tertawa lirih, pria itu menggeleng pelan, menatap Bumi dengan mata sipitnya. "Kalau gitu, kita kenalan lagi aja."

"Nama gue Aji. Cowok yang paling lucu menurut emak gue," katanya guna memperkenalkan diri. Mengulurkan tangan ke arah Bumi.

Tidak ada balasan dari Bumi, membuat Aji menarik kembali uluran tangannya. Berdehem singkat lalu tersenyum tipis.

"Masih inget kata-kata itu?"

Bumi mengerutkan dahinya bingung. Pertanyaan dari pria sipit yang ada di depannya sama sekali tidak Bumi pahami.

"Maksud lo?"

Menggeleng cepat, pria itu berkata, "Gak nyangka aja ternyata lo bisa ngelupain gue secepat ini ... Umi."

🌏🌏🌏

Hari ini tanggal berapa?

Kok, rasanya sangat melelahkan dan menjengkelkan. Membuat mood Bumi anjlok seketika.

"Assalamu'alaikum."

Dengan wajah kusam serta rambut acak-acakan, Bumi melangkah dengan lamban ke arah sofa yang ada di ruang keluarga.

Menjatuhkan bokongnya tepat di atas sofa yang empuk itu. Menyenderkan tubuhnya pada bahu sofa dengan tenang.

Jupiter, Langit serta Kumara menatap Bumi bingung. Melihat adiknya kelelahan, Langit berinisiatif untuk membuat jus strawberry kesukaan Bumi.

Pria itu berdiri dan melangkah ke dapur dengan diikuti oleh Kumara yang ada di belakangnya.

Sesampainya di dapur, Langit tersenyum miring melihat Kumara yang sedang berpura-pura untuk mencari sesuatu.

"Ngapain?"

Pertanyaan singkat keluar dari mulut Langit tanpa menatap Kumara sekalipun.

Memasukkan buah strawberry ke dalam blender. Lalu ia menyalakan blender tersebut. Menoleh ke samping yang masih menampilkan Kumara yang tengah sibuk mencari sesuatu di dalam kulkas.

"Nyari apa?"

"Apa aja, yang penting seger." Kumara menjawab singkat. Mencari sesuatu dan memilah-milah makanan yang ada di kulkas rumah Bumi.

Langit maupun Kumara hanya terdiam. Membiarkan keheningan melanda suasana di ruang dapur ini.

"Nih." Tiba-tiba Langit menyerahkan satu gelas jus strawberry kepada Kumara.

Mengerutkan dahinya bingung, Kumara pun bertanya, "Buat gue? Bukannya buat Umi?"

"Emang buat dia."

"Kenapa lo kasih ke gue?" Pertanyaan Kumara membuat Langit menatap Kumara datar.

"Tolol!" umpat Langit seraya menyodorkan gelas tersebut ke arah Kumara, lalu setelah itu Langit berlalu dari hadapan Kumara yang tengah bingung. "Salah lagi gue?"

Dengan segera Kumara menyusul Langit yang sudah menuju ruang keluarga. Melihat Bumi sedang memejamkan matanya, membuat langkah kaki Kumara bergerak mendekat ke arah Bumi.

"Minum dulu, biar seger." Kumara menyodorkan gelas berisi jus strawberry itu ke arah Bumi.

Bumi yang mendengar suara familiar, reflek membuka matanya perlahan. Satu gelas jus strawberry sudah berada di depannya membuat Bumi tergoda.

Namun, ketika manik matanya menangkap sosok Kumara membuat Bumi mengurungkan niatnya untuk meraih satu gelas jus strawberry yang sangat menggoda itu.

"Kenapa?" tanya Kumara heran.

"Gue gak haus. Buat lo aja," balas Bumi.

Bumi beranjak dan meninggalkan ruang keluarga dengan menyisakan tanda tanya dari Kumara, Jupiter maupun Langit.

"Mbak Bum kenapa, Mas?" tanya Jupiter yang sedang mengemil buah semangka.

"Gue juga gak tau." Kumara menjawab dengan pelan.

"Tolol," umpat Langit kepada Kumara lalu beranjak pergi dan menyusul Bumi yang sudah masuk ke dalam kamarnya.

Mengusap wajahnya dengan kasar lalu ia bertanya kepada Jupiter. "Mbak sama Mas lo lagi pms apa gimana? Perasaan sensi mulu sama gue, heran."

"Coba tanyain langsung Mas. Siapa tau Mas ada salah sama Mbak Bum dan Mas Langit."

-TBC-

Assalamu'alaikum. Hai, apa kabar?

Masih adakah yang bertahan sampai part ini kawan?

Bagaimana sama part ini?

Kalian team siapa?

Bumi-Kumara

Bumi-Alien

Atau

Bumi-A

Buku : Bumi untuk Kumara (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang