BAB 33. Korban
Kumara Ransi
Bumi Shafira
Kangen mereka?💙
Pesan yang Ali kirimkan sama sekali tidak Bumi balas. Padahal semenjak saat itu, dimana Ali menyatakan perasaan kepadanya, pria itu kembali seperti biasa.
Bahkan mereka masih berinteraksi baik saat di kelas maupun saat kerja kelompok. Meski demikian, jelas Bumi sedikit memasang batasan agar pria itu tidak melewatinya.
Lalu, mengenai orang misterius yang ada dibalik nama 'A' entah mengapa Bumi merasa ragu jika si 'A' ini adalah Ali. Pasalnya Bumi masih menerima sebuah kertas note dan hadiah.
Tiga hari yang lalu Bumi diam-diam mencocokkan tulisan Ali dengan Si 'A' dan hasilnya sangatlah berbeda.
Jika memang bukan Ali yang terus mengirim Bumi kertas note, maka si 'A' ini siapa? Dan apa alasan Ali untuk mengaku-ngaku sebagai 'A'
Lagi ....
Bumi kini memandang dengan rumit ke arah kotak yang sudah ia buka tadi. Penasaran akan orang yang berada di balik sosok 'A' ini.
Bumi mendesah kesal! Mengapa orang itu sangat misterius sekali?
Ketukan pada pintu kamarnya membuat Bumi mau tidak mau harus beranjak dari tempat tidurnya.
Hingga tatapan Bumi terkejut saat mendapati Kak Byan yang berada di depan kamarnya.
Tidak ada senyum dari wajah itu. Bahkan tidak ada ekperesi apapun di sana.
“Kak By?” Bumi menatap bingung kepada pria yang ada di depannya. “Kamar Langit ada di sebelah, yang pintu warna putih,” kata Bumi kembali.
Byan sama sekali tidak menjawab perkataan Bumi. Pria itu justru terdiam sembari menatap lekat Bumi.
Lalu tatapan pria itu beralih ke arah kotak yang ada di atas ranjang perempuan bersurai coklat itu. Satu tarikan pada sudut bibirnya hingga membentuk sebuah senyuman tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku : Bumi untuk Kumara (Selesai)
Ficção Adolescente"Aku akan pergi jika itu yang kamu mau. Namun, maaf. Aku tidak akan kembali meski kamu yang menginginkannya." Perjuangan Bumi untuk mendapatkan hati Kumara selalu saja berakhir gagal total. Selalu ditolak dan berakhir sia-sia tidak juga membuat sema...