8-Balet

305 58 5
                                    

Alin saat ini sedang berada di tempat les balet, Alin menyukai balet makanya dia meminta papanya untuk mendaftarkan dirinya untuk les.

Sekarang jam sedang menunjukkan pukul 4 sore, Alin sebenarnya sudah sedikit bosan dari tadi. Ia kangen Yoshi, entah kenapa Yoshi terus menari di pikirannya. Saat sedang berputar mengikuti alunan musik Alin tiba-tiba berhenti saat otak kecilnya menemukan sebuah ide agar ia bisa bertemu dengan Yoshi.

Memang saat ini Alin sedang latihan sendiri, karena pelatihnya sedang melatih beberapa murid lainnya yang masih belum menguasai gerakannya. Alin sudah menguasai gerakan itu makanya ia bisa berlatih sendiri sekarang. Alin berjalan menuju tasnya kemudian mengambil ponselnya.

Alin berniat menelfon cafe tempat Yoshi bekerja, Alin tau kalau cafe itu menyediakan jasa pesan antar.

"Halo dengan cafe Athena ada yang bisa saya bantu?"

"Iya kak, aku mau mesan makanan, emm bisa di antara kesini kan?"

"Bisa kak, kakak mau pesan apa? Dan alamatnya dimana?"

"Aku pesan Burger cheese satu dan minumnya cola, alamatnya di tempat les balet yang ada di jalan kenanga".

"Oh baik kak, mohon di tunggu ya"

"Emm kak, kalau bisa yang anterin boleh karyawan yang bernama Yoshi" pinta Alin ragu-ragu.

"Boleh kak"

Hampir saja Alin memekik karena kesenangan, Alin menarik nafasnya pelan kemudian menghembuskannya.

"Makasih kak"

"Iya kak, terimakasih kembali karena sudah memesan di cafe kami"

Alin mematikan sambungan telponnya setelah orang diseberang sama mengucapkan terimakasih. Saat Alin membuntuti Yoshi waktu itu Alin memang sempat mencatat nomor cafe tempat Yoshi bekerja.

******

"Yoshi"

Yoshi yang sedang mengelap meja serentak saja menoleh saat mba Nisa memanggilnya. Yoshi berjalan ke arah mba Nisa dan menunggu apa yang akan di katakan gadis berusia 24 tahun itu.

"Kamu bisa anterin ini ke jalan kenanga gak? Di sana ada tempat les balet orang yang mesan ini ada di situ". Ucap mba Nisa menjelaskan kepada Yoshi.

"Bisa mba"

Mba Nisa segera memberikan kantong berisi pesanan itu kepada Yoshi. Yoshi menerima Kantong yang di berikan mba Nisa kemudian berjalan keluar cafe.

Yoshi mengantarkan pesanan itu menggunakan motor, memang di cafe tempat Yoshi bekerja sudah di sediakan motor untuk yang pesan antar jadi Yoshi tidak perlu menggunakan skateboardnya dan dia tidak perlu repot lagi.

Kalau kalian bertanya soal Sora, gadis itu sudah meninggalkan rumah Yoshi pagi-pagi buta, karena dia juga harus sekolah jadilah dia pergi pagi. Kalau kalian bertanya apakah Sora berterimakasih kepada Yoshi, jawabannya adalah tidak sama sekali. Bahkan jika saja Yoshi tidak bangun untuk shalat subuh mungkin ia tidak akan mengetahui jika gadis itu sudah pergi dari rumahnya.

Kembali kepada Yoshi, saat ini cowok itu sedang memarkirkan motornya di parkiran tempat les balet. Yoshi berjalan masuk dengan kantong plastik berisi pesanan di tangannya.

"Permisi mba, ruangan balet dimana ya?" Tanya Yoshi pada seorang resepsionis wanita yang ada di tempat les balet itu.

"Ada keperluan apa ya dek?"

"Saya mau mengantarkan pesanan mba"

Mba resepsionis itu hanya menggunakan mendengar ucapan Yoshi. "Ohh, kamu jalan lurus aja dari sini, setelah itu belok kiri nah nanti disana ada pintu berwarna putih, itu adalah ruang balet".

Dandelion [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang