"Yoshi!!"
Yoshi menoleh saat mendengar suara Alin yang memanggilnya, dia baru saja ingin ingin menaiki skateboardnya tapi terhenti saat mendengar suara Alin. Yoshi menoleh dan mendapati Alin tengah tersenyum dibalik pagar sambil menatapnya.
"Sampai ketemu di sekolah!!" Teriak Alin lagi sambil melambaikan tangannya.
Yoshi tidak menyahut ia hanya mengangguk sambil tersenyum. Alin mengibaskan tangannya mengode Yoshi untuk pergi saat melihat papanya berjalan mendekatinya. Yoshi yang mengerti maksud Alin segera menaiki skateboardnya dan pergi meninggalkan tempat itu.
******
Saat ini Nathan dan teman-temannya sedang berdiri sambil bersandar di mobil Nathan. Mereka memang selalu melakukan itu jika datang ke pagian, hal itu juga menguntungkan bagi para penghuni sekolah apalagi bagi para gadis, pemandangan itu adalah salah satu kesukaan mereka karena Nathan dan teman-temannya memang memiliki wajah yang tampan dan memikat. Begitu pula dengan para anak laki-laki, beruntung di antara teman-teman Nathan ada Sora yang merupakan salah satu cewek cantik dan famous di SMA mereka. Sora itu adalah gadis yang cuek dan irit bicara, tetapi itu tidak membuat para anak laki-laki menjauhinya, bahkan sifat cueknya lah yang membuat dia banyak di kejar oleh lawan jenisnya.
Bagas tersebut miring saat melihat seseorang yang sedang berjalan memasuki pagar sekolah sambil menenteng skateboardnya.
"Nat Nat! Liat deh di sana ada siapa?" Ucap Bagas sambil menunjuk Yoshi yang sedang berjalan hendak memasuki sekolah.
Nathan yang melihat siapa yang ditunjuk Bagas tersenyum miring.
"Mau hiburan pagi?"
"Mau dongg" seru Bagas dan Dika secara bersamaan dengan nada antusias.
"Yukk"
Mereka semua mengikuti Nathan yang berjalan ke arah Yoshi begitu pula dengan Sora, gadis itu memang diam sedari tadi tetapi ia tetap mengikuti Nathan dan teman-temannya yang lain. Mereka menghampiri Yoshi yang sedang berjalan sendirian.
"Woii Aram!!"
Langkah Yoshi terhenti saat mendengar suara yang tidak familiar baginya. Yoshi tau panggilan itu ditunjukkan untuknya, karena siapa lagi yang dijuluki dengan panggilan seperti itu jika bukan dirinya. Yoshi menoleh ke belakang dan mendapati Nathan dan teman-temannya sedang menatapnya dengan tatapan mengejek.
"Ikut gue!" Perintah Nathan dan Yoshi hanya mengangguk.
Mereka kembali berjalan menuju sebuah ruangan yang sudah tidak terpakai, ruangan ini dulunya adalah raungan tempat anak Pramuka sering menyimpan alat-alat Pramuka, tetapi sejak ada ruangan baru, ruangan itu tidak terpakai lagi. Ruangan itu cukup bersih karena memang rajin di bersihkan oleh para siswa, apalagi jika ada siswa yang mendapat hukuman biasanya mereka disuruh untuk membersihkan ruangan itu. Di ruangan itu juga terdapat beberapa kursi dan meja, sekarang Nathan dan teman-temannya sedang duduk di kursi yang ada di ruangan itu sementara Yoshi berdiri sambil menunduk di depan mereka.
"Lo beliin kita sarapan di kantin!" Perintah Nathan kepada Yoshi.
"Pake duit Lo!" Ucap Dika sambil tersenyum miring, sebenarnya ia tau bahwa Yoshi itu tidak memiliki uang. Yoshi bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya di kantin sekolah, ia bisanya hanya membawa bekal dari rumah berupa nasi goreng sederhana atau roti dengan sebotol air minum, Yoshi tidak pernah membawa uang jika hanya untuk ke kantin, kecuali ada yang harus ia bayar seperti iyuran atau ia harus membayar buku baru ia membawa uang.
"Aku gak ada uang" cicit Yoshi semakin menundukkan kepalanya.
"Gue gak peduli! Pokoknya Lo harus beliin kita sarapan gimana pun caranya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion [End]
Teen Fiction"Aku mau kenal kamu lebih jauh, biarin aku masuk ke dunia kamu." -Alina Venus Anandita "Jangan, dunia aku terlalu gelap untuk kamu yang terbiasa dengan keterangan." -Yoshi Vattel Sebastian